Mandiri antisipasi kredit dalam perhatian khusus



JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk mengantisipasi kredit yang masuk kategori dalam perhatian khusus. Hal ini karena kredit dalam kategori ini berpeluang untuk jatuh dalam kategori non performing loan (NPL) seiring dengan ekonomi yang belum terlalu pulih.

Toni Eko Boy Subari, Senior Executive Vice President (SEVP) Special Asset Management Bank Mandiri mengatakan dengan kondisi ekonomi seperti saat ini, ada kemungkinan kredit yang masuk kolektabilitas dua atau dalam perhatian khusus turun ke NPL.

“Kami mempunyai beberapa strategi terkait ini salah satunya restrukturisasi,” ujar Toni, Sabtu (11/3).


Restrukturisasi ini dilakukan ketika prospek bisnis debitur bagus namun hanya mengalami kesulitan penjualan. Namun apalagi debitur masih mengalami kesulitan cara kedua adalah dengan melakukan penurunan suku bunga dan perpanjangan tenor.

Untuk melakukan restrukturisasi, lanjut Toni, Bank Mandiri menerapkan prinsip tiga pilar yaitu pertama ketepatan bayar, kondisi keuangan dan prospek bisnis.

Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan konsolidasi 2016, jumlah kredit bank berkode BMRI yang masuk dalam kolektibilitas dua atau dalam perhatian khusus ada sebesar Rp 24,9 triliun. Nilai kredit dalam perhatian khusus ini tercatat sebesar 3,85% dari total kredit Bank Mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto