JAKARTA. Kondisi perekonnomian global yang penuh tanda tanya menyurutkan niat Bank Mandiri mencari dana segar lewat penerbitan surat utang atau obligasi. Bank berlogo pita emas ini resmi membatalkan penerbitan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) dan Medium Term Notes (MTN). Kepastian pembatalan rencana itu diungkap oleh Royke Tumilaar, Managing Director Tresury, Financial Institution and Special Asset Management Bank Mandiri. "Penerbitan kedua surat utang itu tertunda," katanya, kepada KONTAN. Sekadar menyegarkan ingatan, sejak awal tahun, Mandiri berniat meraup dana segar dari pasar modal lewat penerbitan KIK EBA dan MTN. Detilnya, penerbitan KIK EBA sebesar Rp 500 miliar - Rp 700 miliar di semester I-2014 dan penerbitan MTN senilai Rp 5 triliun – Rp 8 triliun di semester II.
Mandiri batal terbitkan MTN dan KIK EBA
JAKARTA. Kondisi perekonnomian global yang penuh tanda tanya menyurutkan niat Bank Mandiri mencari dana segar lewat penerbitan surat utang atau obligasi. Bank berlogo pita emas ini resmi membatalkan penerbitan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) dan Medium Term Notes (MTN). Kepastian pembatalan rencana itu diungkap oleh Royke Tumilaar, Managing Director Tresury, Financial Institution and Special Asset Management Bank Mandiri. "Penerbitan kedua surat utang itu tertunda," katanya, kepada KONTAN. Sekadar menyegarkan ingatan, sejak awal tahun, Mandiri berniat meraup dana segar dari pasar modal lewat penerbitan KIK EBA dan MTN. Detilnya, penerbitan KIK EBA sebesar Rp 500 miliar - Rp 700 miliar di semester I-2014 dan penerbitan MTN senilai Rp 5 triliun – Rp 8 triliun di semester II.