JAKARTA. Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat beberapa bank melakukan revisi Rencana Bisnis Bank (RBB). Meski begitu, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tidak akan merevisi target kredit mikronya. "Kami belum mau merevisi RBB mikro," ucap Direktur Mikro dan Retail Banking Mandiri, Hery Gunardi, di Hotel Sultan, Rabu, (26/6).Tahun ini, Mandiri menargetkan kredit mikronya dapat mencapai sekitar Rp 27 triliun-Rp 28 triliun. Hery yakin, target tersebut dapat terpenuhi. Pasalnya, per Maret saja Mandiri sudah menggelontorkan kredit mikronya sebanyak Rp 21 triliun-Rp 22 triliun.Sekadar informasi, saat ini Bank Mandiri memiliki dua jenis kredit mikro, yaitu Kredit Usaha Mandiri (KUM) dan Kredit Serba Guna Mandiri (KSGM). Hery menyebut, KUM memiliki porsi 60% dan KSGM yakni 40%.Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross pembiayaan mikro Mandiri pun bertahan di bawah 3,5%. Bank dengan aset terbesar ini berharap bisa menjaga NPL di kisaran tersebut.Ia bilang, cara menjaga NPL pada kredit mikro ini bergantung pada usaha underwriting dalam memilih nasabah. "Jika nasabah berkualitas bagus, maka NPL juga akan bagus," ujarnya.Mandiri masih akan mengkaji kenaikan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) mikro. Hery menyampaikan pihaknya akan menaikkan suku bunga kredit setelah suku bunga pendanaan dan biaya dananya naik.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mandiri belum akan revisi RBB kredit mikro
JAKARTA. Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat beberapa bank melakukan revisi Rencana Bisnis Bank (RBB). Meski begitu, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tidak akan merevisi target kredit mikronya. "Kami belum mau merevisi RBB mikro," ucap Direktur Mikro dan Retail Banking Mandiri, Hery Gunardi, di Hotel Sultan, Rabu, (26/6).Tahun ini, Mandiri menargetkan kredit mikronya dapat mencapai sekitar Rp 27 triliun-Rp 28 triliun. Hery yakin, target tersebut dapat terpenuhi. Pasalnya, per Maret saja Mandiri sudah menggelontorkan kredit mikronya sebanyak Rp 21 triliun-Rp 22 triliun.Sekadar informasi, saat ini Bank Mandiri memiliki dua jenis kredit mikro, yaitu Kredit Usaha Mandiri (KUM) dan Kredit Serba Guna Mandiri (KSGM). Hery menyebut, KUM memiliki porsi 60% dan KSGM yakni 40%.Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross pembiayaan mikro Mandiri pun bertahan di bawah 3,5%. Bank dengan aset terbesar ini berharap bisa menjaga NPL di kisaran tersebut.Ia bilang, cara menjaga NPL pada kredit mikro ini bergantung pada usaha underwriting dalam memilih nasabah. "Jika nasabah berkualitas bagus, maka NPL juga akan bagus," ujarnya.Mandiri masih akan mengkaji kenaikan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) mikro. Hery menyampaikan pihaknya akan menaikkan suku bunga kredit setelah suku bunga pendanaan dan biaya dananya naik.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News