Mandiri berhasil tagih Rp 1,1 triliun



JAKARTA. Setoran hasil penagihan kredit bermasalah Bank Mandiri melampaui target. Tahun ini, bank pelat merah itu mengincar pengembalian Rp 1 triliun dari debitur-debitur bermasalahnya. Hingga akhir September 2010, realisasinya mencapai Rp 1,1 triliun.

Direktur Tresuri dan Aset Manajemen Bank Mandiri Thomas Arifin mengatakan, Bank Mandiri akan terus mengejar tunggakan debitur bermasalah kendati tahun ini sudah melampaui target setoran. "Kami tidak akan mengerem," katanya, Selasa (19/10).

Perolehan dana dari penarikan kredit bermasalah ini boleh jadi akan bertambah. Pasalnya, ada beberapa perjanjian restrukturisasi utang yang akan berakhir dalam waktu dekat ini. Kredit macet Domba Mas misalnya, masa perpanjangannya bakal habis bulan ini. "Kami berharap tidak diperpanjang lagi," ujar Thomas.


Proses penjualan aset Domba Mas kini sudah mendekati garis finish. "Harapan kami dana dari Domba Mas bisa dikonsolidasikan ke laporan keuangan Mandiri tahun ini," katanya. Domba Mas memiliki kredit macet berupa utang pokok dan bunga ke Mandiri senilai Rp 2 triliun

Selain itu, Mandiri juga mendengar penyelesaian restrukturisasi utang PT Garuda Indonesia dengan Export Credit Agency (ECA), salah satu kreditur Garuda, menunjukkan kemajuan. "Saya dengar selesai bulan ini atau bulan depan," ungkap dia.

Jika keduanya cepat mencapai titik temu, Garuda bisa lebih cepat menawarkan saham perdana alias initial public offering (IPO).

Catatan saja, Bank Mandiri memiliki piutang di Garuda senilai US$ 103 juta. Utang itu dikonversi menjadi mandatory convertible bond (MCB). MCB tersebut lalu dikonversi lagi menjadi kepemilikan saham. Bank Mandiri bisa melepas kepemilikan saham Garuda setelah maskapai penerbangan itu melakukan penawaran saham perdana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa