Mandiri cetak Laba bersih Rp 9,2 triliun



JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) cetak laba bersih sebesar Rp 9,2 triliun atau naik 28,8% dari Rp 7,2 triliun di tahun sebelumnya. Kenaikan laba ini ditunjang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income) sebesar Rp 20,07 triliun atau naik 19,6% per Desember 2010 dari Rp 16,78 triliun.

Zulkifli Zaini, Direktur Utama Bank Mandiri mengungkapkan, kenaikan laba bersih tersebut juga didorong oleh pertumbuhan kredit sebesar 24,0% atau Rp 246,2 triliun dari Rp 198,5 triliun. Selain itu, dengan pertumbuhan penyaluran kredit bank berpelat merah ini maka mendorong peningkatan aset menjadi Rp 449,8 triliun atau naik 14% dari sebelumnya sebesar Rp 394,6 triliun.

"Dengan pertumbuhan kredit 24% diharapkan sampai akhir tahun aset bank Mandiri mencapai Rp 500 triliun," ungkap Zulkifli dalam acara paparan kinerja bank Mandiri, Rabu (30/3). Zulkifli bilang, sepanjang 2010 penyaluran kredit di sektor produktif tumbuh 24,5% atau Rp 186,5 triliun. "Dari segmentasi, kredit yang memberikan pertumbuhan tertinggi, segmen mikro sebesar 35,8%, segmen small business sebesar 32,7% serta segmen konsumer 30,2%," tambahnya. Bank berlogo pita emas ini telah menyalurkan pembiayaan ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp 32,8 triliun dengan jumlah rekening hingga 603.996 rekening, sedangkan pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp 3,61 triliun.


Tak hanya pertumbuhan kredit sebagai pendorong kenaikan laba bersih juga didukung oleh pertumbuhan pendapatan non bunga (fee based income) sebesar 53,9% yang mencapai Rp 8,7 triliun dari tahun sebelumnya.

Tumbuhnya penyaluran kredit bank berpelat merah ini diikuti dengan pertumbuhan kredit macet atau non performing loan (NPL). NPL neto Bank Mandiri naik menjadi 0,62% dari sebelumnya 0,42%. "Kenaikan NPL ini karena perubahan penyajian laporan keuangan yang harus menggunakan PSAK 50/55," tutur Pahala N Mansury Direktur Keuangan bank Mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.