Mandiri dan BNI cari penjamin emisi



JAKARTA. Bank Mandiri dan Bank BNI semakin serius dalam menjalankan niatnya untuk melaksanakan pelepasan saham baru (rights issue). Buktinya, kedua Bank BUMN ini sudah mengeluarkan pengumuman untuk mencari penjamin emisi (underwriter) dalam aksi korporasi ini. Deputi Menteri BUMN Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan Parikesit Suprapto mengatakan, kedua bank tersebut sudah mengeluarkan pengumuman bagi semua sekuritas yang tertarik untuk menjadi underwriter right issue dua bank ini. "BNI sudah mengeluarkan pengumuman tersebut kemarin (24/8) dan Bank Mandiri hari ini (25/8) untuk melakukan beauty contest bagi calon underwriternya," ujarnya. Parikesit mengatakan dalam rencana awal BUMN aksi korporasi ini akan dilaksanakan pada akhir tahun ini dan pihaknya tidak memperioritaskan bank manapun yang lebih dahulu yang melakukan right issue. "Semua sekarang tergantung DPR, kondisi pasar dan kesiapan bank-bank tersebut untuk melakukan aksi korporasi ini. Namun, bila tidak bisa tahun ini maka akan dilakukan tahun depan," tambahnya. Pemerintah memprediksi dari dua aksi korporasi dua BUMN ini akan mampu menghasilkan dana segar sebesar Rp 15 triliun sampai Rp 20 triliun. Komposisinya, Bank Mandiri Rp 13 triliun sampai Rp 14 triliun dengan menerbitkan 7% atau sebanyak 2,4 miliar lembar . Sisanya, Rp 6 triliun sampai Rp 7 triliun dari BNI dengan menerbitkan 3,37 miliar saham baru melalui rights issue. Dana hasil rights issue ini nantinya akan digunakan untuk memperkuat permodalan kedua bank tersebut. Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala N Mansury mengatakan pihaknya akan melakukan pra kualifikasi untuk pemilihan underwriter ini sampai tanggal 20 September. "kami akan melakukan seleksi kepada selling agency dan underwriter, setelah tanggal ini nanti akan diketahui hasilnya." ujarnya. Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan dalam right issue Mandiri ini pihaknya akan mengundang sekuritas asing dan lokal. Namun sayang dia belum bersedia menyebutkan berapa jumlah underwriter yang akan digunakan Mandiri." Dalam Pemegang saham publik kami 66% merupakan investor asing dan 34% adalah investor lokal," ujarnya. Zulkfli berharap aksi korporasi ini akan bisa terlaksana pada pertengahan Desember 2010. Pasalnya, Jika pelaksanaannya mundur akan mengakibarkan minat investor akan berkurang. "Kami akan menggunakan laporan keuangan 31 Juli 2010," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Uji Agung Santosa