JAKARTA. Di tengah aliran kredit valuta asing (valas) yang lesu karena efek penurunan transaksi ekspor dan impor perlambatan ekonomi dunia, dua bank papan atas Indonesia yaitu Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia (BNI) justrus optimistis masih akan mencatat pertumbuhan kredit valas positif hingga akhir tahun 2016. Pahala Nugraha Mansury, Direktur Keuangan dan Treasuri Bank Mandiri menyampaikan, kredit valas akan akan tumbuh hingga akhir tahun karena perekonomi mulai membaik diiringi dengan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih stabil sehingga ada kesempatan bagi bank untuk ekspansi ke kredit valas. “Perkiraan kredit valas akan tumbuh 10% hingga akhir tahun,” kata Pahala belum lama ini. Dengan asumsi itu, maka aliran kredit valas Bank Mandiri akan berkisar Rp 96,56 triliun hingga akhir tahun 2016 dari perhitungan kredit valas Rp 87,79 triliun di akhir tahun 2015.
Mandiri dan BNI optimis kredit valas masih luwes
JAKARTA. Di tengah aliran kredit valuta asing (valas) yang lesu karena efek penurunan transaksi ekspor dan impor perlambatan ekonomi dunia, dua bank papan atas Indonesia yaitu Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia (BNI) justrus optimistis masih akan mencatat pertumbuhan kredit valas positif hingga akhir tahun 2016. Pahala Nugraha Mansury, Direktur Keuangan dan Treasuri Bank Mandiri menyampaikan, kredit valas akan akan tumbuh hingga akhir tahun karena perekonomi mulai membaik diiringi dengan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih stabil sehingga ada kesempatan bagi bank untuk ekspansi ke kredit valas. “Perkiraan kredit valas akan tumbuh 10% hingga akhir tahun,” kata Pahala belum lama ini. Dengan asumsi itu, maka aliran kredit valas Bank Mandiri akan berkisar Rp 96,56 triliun hingga akhir tahun 2016 dari perhitungan kredit valas Rp 87,79 triliun di akhir tahun 2015.