Mandiri dan BRI sebut kinerja kantor cabang luar negeri positif pada tahun lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan berhasil meraup cuan dari kantor cabang luar negeri tahun lalu. Salah satunya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang menyatakan sepanjang tahun 2017 kantor luar negeri (KLN) mencatatkan kenaikan dari sisi aset.

SVP International Banking and Financial Institution Bank Mandiri Ferry M Robbani mengatakan, secara keseluruhan aset KLN naik 15% menjadi di atas U$ 4 miliar. 

Tak hanya itu, laba KLN Bank Mandiri juga meningkat tajam 47% menjadi di atas US$ 80 juta per akhir tahun lalu.


"Dari sisi komposisi pendapatan juga terlihat ada perbaikan, komposisi fee based income meningkat dari sebelumnya 22% menjadi 34% pada tahun 2017," kata Ferry kepada Kontan.co.id, Jumat (16/3).

Belum cukup puas dengan capaian tersebut, Ferry bilang, tahun ini pihaknya akan menajamkan kembali peta jalan strategi KLN secara keseluruhan.

Dalam proses perombakan strategi KLN ini, nantinya KLN bank bersandi emiten BMRI ini tak lagi hanya fokus untuk mendukung kebutuhan ekspansi usaha nasabah Bank Mandiri di luar negeri (outbound flow). 

Menurut Ferry, Bank Mandiri bakal meningkatkan peran sebagai gateway untuk menangkap peluang bisnis dari inbound flow investasi ke Indonesia.

Ferry menjelaskan, nantinya bentuk peluang bisnis yang akan digarap Bank Mandiri dapat berupa investasi langsung (direct investment) maupun melalui berbagai instrumen investasi di pasar modal.

Bahkan, khusus untuk KLN di Singapura, bank berlogo pita emas ini akan mulai difokuskan untuk menggarap bisnis tresuri dan wealth management.

Ferry berharap, dengan strategi ini Bank Mandiri dapat menarik minat investor asing pada instrumen di Indonesia serta mengakomodasi kebutuhan nasabah super tajir alias high net worth individuals (HNWI) atas berbagai instrumen investasi di Singapura.

"Untuk hal ini Bank Mandiri melakukan kolaborasi dengan Asset Management yang sudah established, untuk mengembangkan bisnis wealth management di kawasan ASEAN," tambah Ferry.

Kendati tak mematok target secara spesifik, bank plat merah ini juga akan fokus pada optimalisasi pengembangan jaringan yang telah ada di luar negeri. Caranya, dengan tetap melakukan penjajakan potensi pembukaan cabang di luar negeri lainnya. Khususnya di negara ASia Tenggara.

"Hal ini sejalan dengan arah strategis Bank Mandiri pada tahun 2018 untuk melanjutkan fokus pada peningkatan kualitas aset," imbuh Ferry

Pun, sebetulnya Bank Mandiri sudah menyatakan siap untuk melakukan ekspansi ke kawasan Malaysia dan Filipina. Hanya saja, khusus untuk Malaysia, Bank Mandiri masih menunggu ratifikasi AFAS yang prosesnya kini tengah berjalan di meja parlemen.

Sementara untuk Filipina, hal ini memang sudah menjadi sasaran utama Bank Mandiri sejak satu tahun belakangan ini. "Untuk Filipina sesuai arahan strategis Mandiri di 2018, akan dilanjutkan di 2019," ujar Ferry.

Catatan saja, Bank Mandiri kini sudah punya tujuh jaringan kantor luar negeri antara lain di Cayman Island, China, Hong Kong, Singapura, Timor Leste, Inggris, dan Australia.

Selain Bank Mandiri yang mencatat kinerja apik KLN, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) juga menyebut hal yang sama.

Secara singkat, SEVP Treasury and Global Services BRI Hexana Tri Sasongko bilang, KLN di New York, Amerika Serikat dan Singapura berhasil mencatat kinerja yang baik. Masing-masing, aset di kedua KLN tersebut naik 8% dan 9%.

Hanya KLN Timor Leste saja yang disebut Hexana belum tumbuh maksimal, lantaran kawasan tersebut masih dalam tahap awal ekspansi perseroan. "Secara umum kontribusi kantor cabang luar negeri dalam persentase masih kecil, karena BRI yang besar," katanya.

Ke depan, BRI juga akan melakukan ekspansi ke luar negeri, khususnya kawasan ASEAN seperti Bank Mandiri. Hanya saja, hal ini masih dalam proses penyelesaian, tergantung regulator di negara tujuan.

Meski tak merinci negara mana saja yang akan dituju, BRI bilang akan ada dua negara yang dilakukan ekspansi oleh perseroan.

"Ada dua negara, tapi nanti dulu. Karena prosesnya cukup panjang," ujar Hexana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi