Mandiri genjot porsi KUR ke sektor produksi menjadi 50%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) terus berupaya untuk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) ke sektor produksi. Di tahun ini Mandiri menyasar porsi sektor produksi hingga 50%, naik dibandingkan tahun lalu yang sebesar 47%.

Di tahun 2017 pencairan KUR Mandiri ke sektor produksi antara lain seperti ke pertanian, perikanan, industri pengolahan dan jasa produksi mencapai Rp 6,3 triliun atau 47,47% dari total KUR yang disalurkan Rp13,34 triliun, dengan jumlah penerima sebanyak 224.709 pelaku usaha sektor produksi. Komposisi itu bahkan melebihi kewajiban 40% yang ditetapkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Senior Vice President Micro Banking Bank Mandiri Wawan Setiawan menjelaskan, penguatan penyaluran ke sektor produksi akan dilakukan melalui penyaluran KUR khusus kepada klaster atau kelompok yang diinisiasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tahun ini.


“Kami akan bekerjasama dengan mitra binaan nasabah korporasi dan komersial untuk penyaluran KUR. Selain itu, kami juga menggandeng kelompok tani atau koperasi untuk menyalurkan KUR ke anggotanya,” ujar Wawan dalam keterangan persnya, Jumat (23/3).

Dari total penyaluran KUR Bank Mandiri ke sektor produksi, sebesar Rp 3,05 triliun disalurkan untuk sektor pertanian, Rp 179 miliar ke sektor perikanan, Rp 1,47 triliun ke industri pengolahan dan sektor jasa produksi sebanyak Rp 1,63 triliun.

Wawan menambahkan, pada tahun ini Mandiri menargetkan dapat menyalurkan KUR sebesar Rp 14,56 triliun, dimana Rp 7,28 triliun akan disalurkan kepada sektor produksi. Adapun dalam dua bulan pertama tahun ini, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 1,94 triliun kepada 33.145 debitur

“Selain menyalurkan, kami juga aktif melakukan pembekalan sekaligus pendampingn debitur KUR dalam rangka meningkatkan kapasitas debitur KUR sehingga mampu naik kelas ke kredit komersial dengan limit yang lebih besar,” ungkap Wawan.

Bank Mandiri mendukung langkah pemerintah menurunkan bunga KUR menjadi 7%, dari 9% pada tahun lalu. Sebab, hal itu akan menarik minat masyarakat untuk mengajukan KUR dan memudahkan perbankan dalam menawarkan KUR ke masyarakat sehingga banyak pengusaha kecil yang dapat mengakses kredit murah tersebut.

Kapasitas debitur KUR Bank Mandiri dalam mengelola sumber daya keuangan saat ini, kata Wawan, sudah baik, yang tercermin dari kemampuan membayar pinjaman mereka sehingga rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) mereka pun cukup rendah, yaitu 1,28% pada tahun lalu.

“Bahkan NPL kami untuk penyaluran ke sektor produksi di tahun 2017 tercatat sangat baik yaitu sebesar 0,11%,” tutur Wawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi