KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) akan membayarkan dividen senilai Rp 199,99 miliar atau setara Rp 12 per saham ke pemegang saham. Pembagian dividen ini ini telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) MAHA yang digelar Rabu (8/5). Alokasikan dividen dari emiten yang juga dikenal sebagai Mandiri Services ini mencapai sekitar 75% dari laba bersih tahun buku 2023. Payout ratio tersebut lebih besar dibandingkan proyeksi yang disampaikan pada prospektus awal, dimana MAHA akan membagikan dividen sebanyak-banyaknya 40% dari laba/keuntungan.
Direktur Utama Mandiri Herindo Adiperkasa Yenny Hamidah Koean menegaskan aksi korporasi ini bertujuan memberikan nilai tambah atas kepercayaan dan dukungan para pemegang saham kepada MAHA. Yenny memastikan kebijakan dividen ini sudah dilakukan secara terukur, dengan tidak mengabaikan kebutuhan pengembangan bisnis MAHA serta kondisi keuangan. "Hal ini penting dikarenakan menjadi aksi korporasi pertama MAHA dalam membagikan dividen kepada para pemegang saham publik," kata Yenny dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (9/5).
Baca Juga: Ini Prospek Kinerja dan Rekomendasi Saham Emiten Tambang BUMN Usai Bagikan Dividen Yenny menambahkan, RUPST juga menyepakati penyisihan dana cadangan sebesar Rp 1,35 miliar sesuai Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT). Selain itu, MAHA mengalokasikan sebagai dana cadangan dan saldo ditahan sebesar Rp 64,84 miliar sebagai modal kerja pengembangan bisnis dengan melihat peluang kontrak baru ke depannya. Sebagai informasi, salah satu penyedia jasa pengangkutan pertambangan terbesar di Indonesia ini meraih laba bersih sebesar Rp 267,94 miliar pada tahun 2023. Laba bersih MAHA tahun lalu menyusut 46,58% secara tahunan. Meski begitu, pendapatan MAHA mengalami pertumbuhan 20,12% secara tahunan menjadi Rp 1,97 triliun. MAHA membukukan laba bruto sebesar Rp 498,55 miliar dan laba usaha sebesar Rp 467,99 miliar. Masing-masing tumbuh 19,16% dan 11%. Sebagai catatan, kinerja MAHA pada tahun lalu tak lepas dari penurunan nilai investasi saham yang belum direalisasikan, dimana pada tahun 2022 terdapat kenaikan investasi saham belum direalisasikan dengan nilai yang cukup signifikan. Memasuki tahun 2024, kinerja keuangan MAHA mengalami pertumbuhan. Pada kuartal I-2024, pendapatan MAHA meningkat 36,74% secara tahunan dari Rp 455,36 miliar menjadi Rp 622,67 miliar dalam tiga bulan pertama 2024. Secara bottom line, MAHA meraih laba bersih sebesar Rp 73,20 miliar pada kuartal I-2024. Naik cukup signifikan sebanyak 78,44% dibandingkan keuntungan MAHA pada kuartal I-2023 yang kala itu sebesar Rp 41,02 miliar.
Dari sisi pergerakan saham, harga MAHA melandai 4,35% ke level Rp 220 per saham pada perdagangan Rabu (8/5). Secara year to date, harga saham MAHA mengakumulasi penguatan 13,99% atau mencerminkan lonjakan 86,44% dibandingkan harga penawaran saat IPO Juli 2023 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat