Mandiri Investasi memprediksikan IHSG menyentuh 5.400 di 2020 dan 6.200 tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Resesi sudah dapat dipastikan akan melanda berbagai negara yang belum dapat mengendalikan laju penyebaran Covid-19. Meski resesi mengadang, manajer investasi mengatakan baiknya investor tidak menghentikan investasi. 

Direktur Utama Mandiri Manajemen Investasi Alvin Pattisahusiwa mengatakan, pelemahan ekonomi yang diikuti penurunan harga saham menjadi kesempatan investor untuk memiliki saham dengan harga murah. Namun, dengan catatan tujuan investasi di aset saham harus jangka panjang. 

Alvin memproyeksikan level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir tahun ini di 5.400. Sementara, di 2021 diharapkan perbaikan ekonomi mulai terjadi dengan vaksin yang bisa diproduksi massal pada semester I 2021. Alhasil level IHSG di akhir 2021 bisa kembali ke 6.200. 


Baca Juga: Indonesia di ambang resesi, begini dampaknya ke IHSG

Selain itu, Alvin juga menyarankan investor untuk mendiversifikasi portofolio investasinya, salah satunya ke reksadana Mandiri Global Sharia Equity Dollar. Reksadana jenis ini dapat berinvestasi 100% di aset saham global. "Resesi tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi global juga, jadi manfaatkan harga saham global yang juga sedang diskon sehingga dapat untung lebih tinggi ke depannya," kata Alvin. 

Mus Hidayat Head of Unit Trust and Treasures Private Client Product PT Bank DBS Indonesia menambahkan meski di tengah pandemi, ternyata penetrasi produk invetasi terkhusus reksadana masih mencatatkan kenaikan jumlah investor sebesar 17,56%. 

Baca Juga: Wall Street bergerak tipis, kenaikan Dow Jones jadi sinyal positif perkembangan makro

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati