Mandiri Investment Forum 2024 Ajak Investor Terus Berinvestasi di Masa Transisi



KONTAN.CO.ID - Mandiri Investment Forum (MIF) kembali hadir tahun ini dengan mengusung tema “Thriving Through Transition”. MIF 2024 merupakan forum investasi tahunan terbesar hasil kolaborasi Bank Mandiri dan anak perusahaan Mandiri Sekuritas. Forum yang telah diselenggarakan ke-13 kalinya sejak 2018 ini diikuti lebih dari 25.000 peserta dari dalam dan luar negeri, termasuk di antaranya 700 investor mancanegara, baik secara luring maupun daring.

MIF 2024 diselenggarakan selama lima hari, yaitu 4—8 Maret 2024 dan rangkaian acaranya terdiri atas Site Visits, Macro Day, serta Corporate Day. Sesi utama Macro Day yang berlangsung pada Selasa (5/3/2024), di Hotel Fairmont, Jakarta, turut dihadiri oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto,  Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Dalam sambutannya, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, MIF 2024 menyoroti wawasan dan strategi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di tengah ketegangan geopolitik serta ketidakpastian ekonomi global.


“Mandiri Investment Forum telah memasuki tahun ketiga belasnya dan telah menjadi forum yang sangat strategis untuk mendukung rencana pemerintah dalam mendorong investasi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Darmawan.

Sementara itu, Prabowo Subianto yang berbicara sebagai keynote speaker menyatakan Indonesia telah melalui berbagai tantangan yang besar sejak meraih kemerdekaan. Meski demikian, Indonesia berhasil mengarungi berbagai tantangan tersebut dan tetap dapat menjaga pertumbuhan ekonomi.

Melihat resiliensi Indonesia, Prabowo yang juga calon presiden dalam Pemilu 2024 meyakini kinerja pertumbuhan ekonomi nasional akan terus meningkat dalam empat hingga lima tahun ke depan. Ia menyoroti pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam mempercepat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

“Kami ingin adanya upaya kolaborasi, bukan dengan strategi zero sum game, tapi kami ingin semua menang. Kami terbuka pada semua investasi yang masuk, dan untuk bisa menarik investasi kita harus membenahi diri melakukan perbaikan dan efisiensi,” tandasnya.

Di dalam pidatonya, Prabowo turut mengapresiasi kinerja Bank Mandiri. Ia memuji pencapaian bank berlogo pita emas ini yang berhasil menjaga tingkat Non-Performing Loan (NPL) tetap rendah, bahkan di kawasan Asia.

“Saya tahu NPL Bank Mandiri mungkin yang terendah di Indonesia, dan salah satu yang terendah juga di Asia,” tutur Prabowo.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan BI akan meneruskan arah kebijakan yang mendukung stabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan melalui berbagai bauran kebijakan. Kebijakan moneter dijalankan untuk menjaga tingkat inflasi dan stabilitas nilai rupiah, diiringi dengan kebijakan makroprudensial serta sistem pembayaran seperti pengembangan pasar uang dan ekonomi hijau.

Ia berpendapat, dengan satu putaran pemilu pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 diharapkan dapat berada di kisaran 4,7%-5,5%, sedangkan pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai kisaran 4,8%-5,6%.

“Pertumbuhan ini didukung oleh ekspor, konsumsi dalam negeri, dan investasi. Kinerja ekonomi kita akan terus meningkat, masih ada ruang untuk terus tumbuh dan mencapai puncaknya pada 2027. Jika Anda berinvestasi sekarang, kesempatan untuk mendapatkan keuntungannya lebih tinggi daripada berinvestasi nanti,” ungkap Perry.

Adapun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang juga hadir sebagai keynote speaker menjelaskan kebijakan fiskal yang sehat, kredibel, dan responsif diperlukan agar Indonesia dapat mengatasi berbagai permasalahan struktural yang sulit dan mendasar.

Terkait dengan transisi pemerintahan setelah presiden dan wakil presiden terpilih dilantik pada Oktober nanti, Sri Mulyani berjanji akan meninggalkan anggaran yang sehat dan kuat pada pemerintahan baru.

“Kami bertanggung jawab memastikan warisan anggaran yang kuat, kredibel, dan baik sehingga pemerintah yang baru terpilih akan bisa mencapai tujuan pembangunan mereka seiring dan janji-janji politik yang sudah mereka sampaikan,” tuturnya.

Acara Macro Day MIF 2024 tidak hanya membahas makroekonomi serta kebijakan fiskal dan moneter, tetapi juga mengulas berbagai topik terkait dengan kondisi geopolitik, sektor riil, pasar modal, dan industri perbankan di Indonesia. Tidak cuma itu, tahun ini MIF juga membahas mengenai tren terkini dalam digitalisasi yaitu perkembangan Artificial Intelligence (AI).

Selain para pembicara di atas, MIF 2024 juga menghadirkan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo sebagai pembicara dalam sesi bertemakan “Agriculture and Inclusive Growth: Building from the Bottom Up”.

Tokoh dan pakar di bidang ekonomi internasional juga ikut membagikan pandangan dalam MIF 2024 seperti Oriana Skylar Mastro, center fellow dari Freeman Spogli Institute for International Studies, Stanford University; James Robinson, The Rreverend Dr. Richard L. Pearson Professor of Global Conflict Studies, University of Chicago; Maurice Obtsfeld, profesor ekonomi yang pernah menjabat sebagai Chief Economist IMF (2015-2018); hingga Eunice Huang, Head of AI and Emerging Tech Policy, APAC, Google.

Di pengujung acara Macro Day, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar meyakini Indonesia mampu mengarungi tahun pemilu dan reformasi akan terus berlanjut sehingga mendukung kepercayaan pasar untuk berinvestasi dan melakukan ekspansi.

“Bank Mandiri berkomitmen menjalankan upaya untuk mempercepat perekonomian Indonesia melalui pertumbuhan yang didorong investasi dan upaya-upaya yang kolaboratif,” pungkasnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Indah Sulistyorini