JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) tengah mencari dana segar melalui rencana penerbitkan sejumlah surat utang guna memenuhi kebutuhan dana jangka panjang. Pahala N. Mansury, Direktur Treasury and Market Bank Mandiri, mengatakan, pihaknya, berencana akan menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA), obligasi, dan Medium Term Notes (MTN). “Bank Mandiri akan menerbitkan KIK EBA senilai Rp 1 triliun pada akhir tahun ini,” kata Pahala, menjelang akhir pekan. Setelah penerbitan KIK EKA, Mandiri juga sedang mengkaji untuk penerbitan obligasi, namun perusahaan baru akan mengkaji jumlah dan bentuk mata uang rupiah atau valuta asing (valas) pada kuartal IV/2015. Pahala mengklaim, pencarian dana di luar dana ritel ini untuk menjaga keseimbangan sumber dana perusahaan. Karena bank membutuhkan sumber dana jangka panjang untuk membiayai kredit yang memiliki waktu bertahun-tahun. “Secara umum, Mandiri membutuhkan dana sebesar Rp 60 triliun per tahun,” tambahnya.
Mandiri kaji penerbitan sejumlah surat utang
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) tengah mencari dana segar melalui rencana penerbitkan sejumlah surat utang guna memenuhi kebutuhan dana jangka panjang. Pahala N. Mansury, Direktur Treasury and Market Bank Mandiri, mengatakan, pihaknya, berencana akan menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA), obligasi, dan Medium Term Notes (MTN). “Bank Mandiri akan menerbitkan KIK EBA senilai Rp 1 triliun pada akhir tahun ini,” kata Pahala, menjelang akhir pekan. Setelah penerbitan KIK EKA, Mandiri juga sedang mengkaji untuk penerbitan obligasi, namun perusahaan baru akan mengkaji jumlah dan bentuk mata uang rupiah atau valuta asing (valas) pada kuartal IV/2015. Pahala mengklaim, pencarian dana di luar dana ritel ini untuk menjaga keseimbangan sumber dana perusahaan. Karena bank membutuhkan sumber dana jangka panjang untuk membiayai kredit yang memiliki waktu bertahun-tahun. “Secara umum, Mandiri membutuhkan dana sebesar Rp 60 triliun per tahun,” tambahnya.