Mandiri kejar 2.000 nasabah branchless banking



CIREBON. PT Bank Mandiri mendukung pengembangan layanan perbankan tanpa cabang (branchless banking) di Tanah Air melalui penguatan pemahaman masyarakat yang masih belum berbank (unbanked) agar dapat memanfaatkannya dengan optimal. Untuk itu, Bank Mandiri menggelar program edukasi dan sosialisasi layanan branchless banking kepada masyarakat unbanked di Kecamatan Losari, Cirebon pada Selasa (27/8).  Selain di Losari, Cirebon, kegiatan serupa juga akan dilaksanakan di Karangampel Indramayu, Rancaekek Bandung serta Sumatera Selatan. Melalui kegiatan ini, Bank Mandiri berharap dapat menjaring sekitar 2.000 nasabah branchless banking pada akhir tahun ini. Dalam edukasi ini, masyarakat unbanked diperkenalkan dengan konsep layanan branchless banking untuk memudahkan mereka mendapat layanan perbankan, sejak proses pendaftaran hingga melakukan transaksi dasar seperti menyetor, menarik dan transfer uang.

Transaksi-transaksi tersebut dapat dilakukan melalui handphone untuk transaksi non-tunai dan bekerja sama dengan Unit Perantara Layanan Keuangan (UPLK) atau agen yang ditunjuk secara resmi oleh bank untuk transaksi tunai.  Deputy Regional Manager Kantor Wilayah VI Bank Mandiri Tito Irianto Sutaryo mengatakan, kegiatan ini merupakan dukungan perusahaan pada inisiatif Bank Indonesia (BI) untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan perbankan atau financial inclusion. “Selain mendukung financial inclusion, kegiatan edukasi dan sosialisasi ini juga untuk merealisasikan keinginan BI mewujudkan less cash society dengan mengurangi penggunaan uang tunai,” jelas Tito.  Di samping mengedukasi masyarakat tentang bagaimana pemanfaatan layanan branchless banking, Bank Mandiri juga memperkenalkan unit perantara layanan keuangan (UPLK) atau agen bank yang akan memfasilitasi transaksi tunai nasabah dengan Bank Mandiri.  “Perlu diketahui, Bank Mandiri menjadi salah satu bank pelaksana uji coba konsep layanan dengan menggunakan agen ini sejak Mei 2013. Saat ini, Mandiri telah bekerja sama dengan delapan agen dan diharapkan dapat meningkat menjadi 100 agen pada akhir tahun ini,” kata Tito.  Layanan Branchless Banking Bank Mandiri saat ini menggunakan produk mandiri e-cash yang merupakan produk e-money server based. Untuk tahap awal produk ini memiliki feature penyetoran uang tunai di agen, transfer, penarikan uang tunai di agen dan ATM. Ke depan, produk ini akan memiliki feature tambahan seperti pembayaran tagihan listrik, pembelian pulsa telepon, dan lain-lain.  Dalam pengembangan layanan Branchless Banking ini, Bank Mandiri bekerja sama dengan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) melalui program e-mitra dan Lembaga Keuangan Internasional (IFC).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: