Mandiri Kucurkan Rp 6,3 triliun Buat Semen Gresik



JAKARTA. Di penghujung tahun ini, PT Bank Mandiri Tbk ternyata masih getol menyalurkan kredit. Terbukti dengan masih dijalinnya penandatanganan nota kesepahaman pembentukan kredit sindikasi dengan PT Semen Gresik Tbk. Fasilitas sindikasi ini akan digunakan oleh Semen Gresik untuk pembangunan dua pabrik baru dan dua pembangkit listrik. Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan restrukturisasi atau optimalisasi pabrik Semen Gresik yang sudah ada (existing).

Dalam nota kesepahaman ini, Semen Gresik menunjuk Bank Mandiri bertindak sebagai joint lead arranger bersama Mandiri Sekuritas. Bank Mandiri juga akan bertindak sebagai underwriter atas fasilitas kredit investasi rupiah dengan limit maksimum sekitar Rp 6,3 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo mengatakan, Bank Mandiri segera menindaklanjuti nota kesepahaman ini dengan membentuk sindikasi kredit Rupiah sehingga proyek Semen Gresik segera terlaksana. "Pembentukan kredit sindikasi kredit investasi rupiah kami harapkan dapat segera diwujudkan pada kuartal pertama 2009," jelasnya hari ini, (19/12) di Jakarta.


Direktur Utama Semen Gresik Dwi Soetjipto mengatakan, pembangunan pabrik tersebut sudah lama direncanakan. Meski saat ini terjadi krisis ekonomi, pihaknya akan tetap melaksanakan pembangunan tersebut mengingat utilisasi peralatan produksi sudah maksimal. Selain itu, langkah ini juga ditujukan untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan semen domestik maupun regional setelah masa krisis berakhir.

Akan ada dua pabrik baru yang akan dibangun, yaitu di Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan, dengan kapasitas produksi masing-masing sebesar 2,5 juta ton pertahun. Semen Gresik juga akan membangun dua unit pembangkit listrik di Sulawesi Selatan dengan kapasitas masing-masing 35 Megawatt. Dwi berharap, ekspansi Semen Gresik yang memiliki nilai investasi sebesar ekuivalen USD 1,3 miliar ini dapat beroperasi pada tahun 2011 untuk pabrik di Sulawesi dan 2012 untuk pabrik di Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie