KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) meluncurkan produk investasi aleternatif Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur MANDIRIJOT-001 (KIK-DINFRA MJPT001), Kamis (18/10). Porduk KIK-DINFRA MJPT001 akan berinvestasi pada aset infrastruktur dari PT Jasamarga Pandaan Tol yang merupakan anak usaha dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Target nilai total investasi ini sebesar Rp 1,5 triliun. Keunggulan KIK Dinfra dibanding produk investasi lainnya adalah memiliki fleksibilitas dalam mengelola penempatan dana investasi di efek bersifat ekuitas, efek bersifat utang, maupun proyek infrastruktur fisik secara sekaligus.
Direktur Utama Mandiri Manajemen Investasi Alvin Pattisahusiwa mengatakan, rencananya KIK-DINFRA MJPT001 akan memiliki underlying yang terdiri dari
right issue atas ekuitas PT Jasamarga Pandaan Tol sebesar Rp 700 miliar dan surat utang jangka menengah alias
medium term notes (MTN) sebesar Rp 800 miliar. Sayang, mengenai proyeksi imbal hasil KIK-DINFRA MJPT001, Alvin belum membeberkan.
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, produk investasi alternatif ini menarik bila menawarkan imbal hasil lebih tinggi dari deposito. Wawan mengatakan produk KIK-DINFRA MJPT001 akan menarik bila menawarkan imbal hasil 2%-3% di atas bunga deposito. "Yield Dinfra yang menarik minimal 9%, kalau bisa kasih di 11%-12% jadi sangat menarik," kata Wawan, Kamis (18/10). Mandiri yang menggandeng JSMR dalam menerbitkan KIK Dinfra menurut Wawan menambah nilai jual ke investor karena perusahaan yang berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dianggap lebih aman dari segi prospek dan risikonya. Prospek peneyerapan KIK-DINFRA MJPT001 oleh investor juga tergantung dari strategi pengelolaan MI. Jika instrumen investasinya surat utang Wawan mengatakan maka jelas akan mendapat kupon. "Kalau bentuknya saham harus lihat strateginya seperti apa, apakah akan ada yang beli saham tersebut di tahun dan harga tertntu, atau seperti apa," kata Wawan. Selain KIK-DINFRA MJPT001, MMI bersama JSMR juga sebelumnya telah menerbitkan Reksadana Pendapatan Terbatas Mandiri Infrastruktur Ekuitas (RDPT MIET) pada Juli lalu dengan total nilai investasi sebesar Rp 3 triliun.
Sebelumnya, MMI juga telah menerbitkan produk-produk alternatif seperti RDPT Mandiri Infrastruktur Ekuitas yang berinvestasi pada energi terbarukan, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset dengan JSMR (KIK-EBA Mandiri JSMR01) di 2017 dan mendapatkan minat hingga Rp 5,1 triliun atau 2,7 kali kelebihan permintaan dari total nilai penerbitan. Juli 2018 MMI bersama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berhasil meluncurkan produk KIK EBA Mandiri GIAA01 dengan nilai total sebesar Rp 2 triliun. Samapi dengan September 2018 Asset Under Management (AUM) reksadana MMI termasuk KIK EBA dan RDPT mencapai Rp 55 triliun. Alvin memproyeksikan di akhir tahun AUM bisa mencapai Rp 61 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Narita Indrastiti