JAKARTA. Kabar akuisisi PT Bank Tabungan Negara (BTN) oleh bank sekeluarga (BUMN) terus bergulir. Kabar terbaru yang beredar, konon, pemerintah bakal menunjuk Bank Mandiri untuk mengambil alih emiten berkode BBTN ini. Namun, hingga kini, baik pihak Kementerian BUMN maupun Mandiri belum mengonfirmasi kabar ini. Kabar soal rencana pemerintah melepas kepemilikan 60,14% saham di Bank Tabungan Negara (BTN) ke Mandiri ini memanas setelah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menerbitkan surat permintaan tambahan agenda RUPSLB BTN. Surat dengan kop Kementerian BUMN No. SR-2014/MBU/2014 yang diperoleh KONTAN menyebut bahwa Kementrian BUMN mengusulkan agenda tambahan berupa "Persetujuan Prinsip atas Perubahan Pemegang Saham Perseroan". "Kami selaku Pemegang Saham Seri A Dwiwarna mengusulkan penambahan agenda RUPSLB yaitu Persetujuan Prinsip atas Perubahan Pemegang Saham Perseroan," demikian isi surat Kementerian BUMN itu.
Mandiri masih bungkam soal kabar akuisisi BTN
JAKARTA. Kabar akuisisi PT Bank Tabungan Negara (BTN) oleh bank sekeluarga (BUMN) terus bergulir. Kabar terbaru yang beredar, konon, pemerintah bakal menunjuk Bank Mandiri untuk mengambil alih emiten berkode BBTN ini. Namun, hingga kini, baik pihak Kementerian BUMN maupun Mandiri belum mengonfirmasi kabar ini. Kabar soal rencana pemerintah melepas kepemilikan 60,14% saham di Bank Tabungan Negara (BTN) ke Mandiri ini memanas setelah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menerbitkan surat permintaan tambahan agenda RUPSLB BTN. Surat dengan kop Kementerian BUMN No. SR-2014/MBU/2014 yang diperoleh KONTAN menyebut bahwa Kementrian BUMN mengusulkan agenda tambahan berupa "Persetujuan Prinsip atas Perubahan Pemegang Saham Perseroan". "Kami selaku Pemegang Saham Seri A Dwiwarna mengusulkan penambahan agenda RUPSLB yaitu Persetujuan Prinsip atas Perubahan Pemegang Saham Perseroan," demikian isi surat Kementerian BUMN itu.