JAKARTA. Upaya penyelamatan PT Merpati Nusantara Airlines masih terganjal. Bank Mandiri, sebagai salah satu kreditur, belum memilih opsi apapun untuk restrukturisasi maskapai penerbangan itu. Hingga kini, Bank Mandiri belum menggelar pertemuan dengan Merpati maupun pihak terkait lainnya, termasuk Kementerian Badan Usaha Milik Negara selaku pemegang saham. “Semua proses masih berjalan dan belum ada opsi apa pun untuk memperbaiki Merpati," ujar Agus Sudiarto, Senior Vice President Special Asset Management Bank Mandiri kepada KONTAN, Minggu (9/6) lalu. Merpati, saat ini, terus berjuang untuk keluar dari jerat utang senilai Rp 6 triliun. Dari jumlah itu, kewajiban Merpati kepada Bank Mandiri diperkirakan sebesar Rp 200 miliar. Sebagian besar utang adalah kewajiban kepada pemerintah, yakni Rp 3 triliun lebih.
Mandiri masih kaji tiga opsi penyelamatan Merpati
JAKARTA. Upaya penyelamatan PT Merpati Nusantara Airlines masih terganjal. Bank Mandiri, sebagai salah satu kreditur, belum memilih opsi apapun untuk restrukturisasi maskapai penerbangan itu. Hingga kini, Bank Mandiri belum menggelar pertemuan dengan Merpati maupun pihak terkait lainnya, termasuk Kementerian Badan Usaha Milik Negara selaku pemegang saham. “Semua proses masih berjalan dan belum ada opsi apa pun untuk memperbaiki Merpati," ujar Agus Sudiarto, Senior Vice President Special Asset Management Bank Mandiri kepada KONTAN, Minggu (9/6) lalu. Merpati, saat ini, terus berjuang untuk keluar dari jerat utang senilai Rp 6 triliun. Dari jumlah itu, kewajiban Merpati kepada Bank Mandiri diperkirakan sebesar Rp 200 miliar. Sebagian besar utang adalah kewajiban kepada pemerintah, yakni Rp 3 triliun lebih.