Mandiri Optimis Kredit Ketahanan Pangan Bisa Rp 400 Miliar



JAKARTA. Sebagai salah satu bank yang ikut serta dalam program Kemitraan Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) yang diluncurkan pemerintah, PT Bank Mandiri Tbk optimis target penyaluran kreditnya bisa tercapai. Asal tahu saja, hingga akhir tahun nanti, Mandiri menargetkan mampu menyalurkan dana kredit sebesar Rp 400 miliar.

Menurut Direktur Mikro & Retail Banking Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, sampai dengan bulan Agustus kemarin Mandiri telah menyalurkan kredit KKP-E sebesar Rp 250 miliar. “Kebanyakan kami salurkan ke pertanian, peternakan dan perdagangan,” ungkapnya Kamis (11/8). Sedangkan daerah penyalurannya masih banyak terkonsentrasi di Pulau Jawa yang ditujukan untuk petani tebu dan peternak sapi.

Budi mengungkapkan, para nasabah kelas mikro seperti yang masuk dalam kredit KKP-E ini tidak terlalu bermasalah dalam melakukan angsuran. ”Buktinya, angka kredit bermasalah (NPL) untuk kredit KKP-E ini di bawah 2%,” tambahnya. Itu sebabnya, Mandiri cukup optimis akan penyaluran kredit KPP-E ini.


Kredit KKP-E ini adalah kredit yang berasal dari program yang dikoordinasikan oleh Departemen Keuangan dan Departemen Pertanian dalam upaya peningkatan ketahanan pangan nasional.

Di Bank Mandiri, pola penyalurannya ada dua macam. Pertama, penyaluran kredit langsung diberikan kepada debitur. Kedua, penyaluran kredit dilakukan dengan pola inti plasma. “Maksudnya, perusahaan inti sebagai penjamin dan nasabah kelas mikro sebagai plasmanya. Dalam program ini pemerintah menaruh dananya di Mandiri dan kemudian dana tersebut disalurkan kepada nasabah mikro,” jelas Budi.

Skema kredit KKP-E ini mempunyai waktu maksimal satu tahun dengan limit kredit maksimal Rp 15 juta untuk individu dan maksimal Rp 500 juta untuk koperasi. Sedangkan bunga yang ditawarkan kurang lebih 12%.

Selain kredit KKP-E, Mandiri juga ikut menunjang program Pemerintah lainnya yaitu Kredit Usaha Rakyat. Hingga akhir Agustus kemarin, Mandiri telah menyalurkan Rp 1,08 triliun untuk lebih dari 30 ribu debitur. “Untuk KUR rata-rata pinjamannya Rp 35 juta,” katanya.

Kelancaran pembayaran debitur KUR juga cukup bagus, Budi mengatakan bahwa saat ini baru ada satu atau dua debitur yang bermasalah sehingga angka NPL-nya nol koma nol atau hampir tidak ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie