JAKARTA. Margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) Bank Mandiri akan berada pada posisi 5,8% di akhir periode sembilan bulan tahun ini. Jika mengacu pada periode yang sama tahun lalu, NIM bank berlogo pita emas itu naik tipis dari 5,73%. "Penurunan bunga deposito khususnya special rate, terus kami dorong sehingga cost of fund terus dalam tren menurun," terang Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri kepada KONTAN, Senin (19/10). Sebenarnya, NIM Bank Mandiri sempat mengalami penurunan pada semester I lalu. Saat itu, NIM bank dengan sandi saham BMRI turun dari 5,91% di semester I 2014 menjadi 5,76%. Untuk itu, lanjut Kartika, Bank Mandiri juga bakal mengoptimalisasi penempatan excess funds jangka pendek. "Khususnya ke instrumen dan penempatan yang menghasilkan yield lebih tinggi," ujar Kartika. Pada Semester I lalu, dengan NIM 5,76%, Bank Mandiri mencatat laba bersih Rp 9,924 triliun atau naik tipis 3,5% dari Rp 9,585 triliun di periode yang sama tahun lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mandiri perkirakan NIM di atas 5,8%
JAKARTA. Margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) Bank Mandiri akan berada pada posisi 5,8% di akhir periode sembilan bulan tahun ini. Jika mengacu pada periode yang sama tahun lalu, NIM bank berlogo pita emas itu naik tipis dari 5,73%. "Penurunan bunga deposito khususnya special rate, terus kami dorong sehingga cost of fund terus dalam tren menurun," terang Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri kepada KONTAN, Senin (19/10). Sebenarnya, NIM Bank Mandiri sempat mengalami penurunan pada semester I lalu. Saat itu, NIM bank dengan sandi saham BMRI turun dari 5,91% di semester I 2014 menjadi 5,76%. Untuk itu, lanjut Kartika, Bank Mandiri juga bakal mengoptimalisasi penempatan excess funds jangka pendek. "Khususnya ke instrumen dan penempatan yang menghasilkan yield lebih tinggi," ujar Kartika. Pada Semester I lalu, dengan NIM 5,76%, Bank Mandiri mencatat laba bersih Rp 9,924 triliun atau naik tipis 3,5% dari Rp 9,585 triliun di periode yang sama tahun lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News