KONTAN.CO.ID - Bank Mandiri menggandeng teknologi finansial (tekfin) PT Crowde Membangun Bangsa untuk menyalurkan kredit produktif kepada pelaku usaha mikro di sektor pertanian, peternakan, dan perdagangan terkait pertanian. Perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh SVP Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri Zedo Faly dan CEO & Co-Founder PT Crowde Membangun Bangsa (CMB) Yohanes Sugihtononugroho, serta disaksikan Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang dan Direktur Utama Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (19/9). Donsuwan menyampaikan, inisiatif ini diharapkan dapat mempermudah pelaku usaha mikro dalam mengakses pembiayaan yang terjangkau. Kerjasama ini juga merupakan salah satu upaya Bank Mandiri dalam rangka menjalankan
corporate value.
Crowde dinilai memiliki beberapa keunikan dibandingkan tekfin lainnya. Selain membantu dalam hal permodalan, Crowde juga meningkatkan kapasitas dan kemampuan petani. Misalnya saja, mereka mengajari cara bertani yang baik, manajemen pertanian, hingga membantu memberikan akses ke pasar. Dalam kerjasama ini, Crowde akan mereferensikan calon debitur potensial untuk mengikuti proses seleksi berdasarkan kriteria debitur Bank Mandiri. Crowde juga akan menentukan besaran pinjaman untuk setiap calon debitur. Nantinya, Bank Mandiri akan memproses pengajuan kredit bagi peminjam yang disetujui. Setiap pelaku usaha mikro bisa mendapatkan pinjaman dengan plafon maksimal yang bisa Rp 200 juta. Pada tahap awal kerjasama ini, Bank Mandiri akan menyediakan total pembiayaan hingga Rp 100 miliar. Skema kerjasama antara PT Bank Mandiri dengan Crowde sangat strategis. Pasalnya, kerjasama ini dapat membantu bank menjaga kualitas pembiayaan serta meningkatkan nilai tambah yang bisa diberikan Crowde kepada pelaku usaha mikro. Di samping itu, skema kerjasama dapat mempercepat proses persetujuan kredit. Alhasil, debitur yang dibiayai dapat memanfaatkan momentum yang ada dalam mengembangkan usaha. "Harapannya Crowde tidak hanya memberikan solusi keuangan, tapi juga peningkatan kapasitas dan kualitas petani. Crowde juga membantu akses penjualan ke pasar. Jadi ini merupakan solusi yang
end to end," kata Donsuwan. Crowde merupakan tekfin pembiayaan di bidang agrikultur dengan nilai portofolio mencapai Rp90 Miliar kepada 17.000 petani kecil dan menengah. Selain memberikan dukungan finansial, tekfin yang telah memperoleh suntikan investasi dari Mandiri Capital Indonesia ini, telah membuktikan sepak terjang dalam pembiayaan proyek pertanian dan menciptakan ekosistem permodalan pertanian yang berkelanjutan. Mereka mengintegrasikan pelaku agribisnis dengan mengutamakan penggunaan. Selama beberapa tahun terakhir, Crowde fokus pada pembiayaan di sektor agrikultur.
Keberadaan Crowde diharapkan dapat menjadi solusi atas salah satu permasalahan utama pada sektor agrikultur di Indonesia, yakni minimnya modal dan kemampuan petani dalam mengembangkan usaha. Yohanes Sugihtononugroho mengatakan perusahaannya memang fokus membantu petani agar bisa lebih maju lewat pemberian akses pemodalan serta meningkatkan kapasitas mereka. Pasalnya, menurut Yohanes, belakangan banyak orang berhenti dari profesi petani. Sekalipun bertahan sebagai petani, mereka kurang sejahtera karena keterbatasan akses. Adapun hingga September 2019, jaringan Bank Mandiri telah tersebar di seluruh Indonesia yang meliputi 4.469 jaringan kantor, memiliki 2.624 cabang dan 1.845 jaringan mikro. Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 18.291 unit ATM yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus, Electronic Data Capture (EDC) serta jaringan e-banking yang meliputi Mandiri Online, SMS Banking dan Call Center 14000. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Akhmad Sadewa Suryahadi