JAKARTA. Bank Mandiri terus menggeber pertumbuhan anorganik. Setelah rencana akuisisi 60% saham Bank Tabungan Negara (BTN) tertunda, Bank Mandiri membidik bisnis perusahaan multifinance. Kabar teranyar, bank dengan aset terbesar di Indonesia ini berniat mendirikan perusahaan patungan atau joint venture yang bergerak di bidang multifinance. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Riswinandi, menyatakan, Mandiri ingin menggandeng perusahaan pembiayaan untuk mendirikan perusahaan multifinance. Mandiri ingin menggarap pembiayaan kendaraan roda dua atau sepeda motor. Kelak, perusahaan ini menyasar pasar luar Jawa. "Perusahaan multifinance yang dibidik beraset sekitar Rp 500 miliar," imbuh Pahala Mansury, Direktur Keuangan, kepada KONTAN, Selasa (29/4).
Mandiri sasar pembiayaan sepeda motor
JAKARTA. Bank Mandiri terus menggeber pertumbuhan anorganik. Setelah rencana akuisisi 60% saham Bank Tabungan Negara (BTN) tertunda, Bank Mandiri membidik bisnis perusahaan multifinance. Kabar teranyar, bank dengan aset terbesar di Indonesia ini berniat mendirikan perusahaan patungan atau joint venture yang bergerak di bidang multifinance. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Riswinandi, menyatakan, Mandiri ingin menggandeng perusahaan pembiayaan untuk mendirikan perusahaan multifinance. Mandiri ingin menggarap pembiayaan kendaraan roda dua atau sepeda motor. Kelak, perusahaan ini menyasar pasar luar Jawa. "Perusahaan multifinance yang dibidik beraset sekitar Rp 500 miliar," imbuh Pahala Mansury, Direktur Keuangan, kepada KONTAN, Selasa (29/4).