Mandiri Sekuritas akan menggarap enam proses IPO



SINGAPURA. PT Mandiri Sekuritas siap meraup berkah dari beberapa perhelatan penjaringan dana di pasar modal. Dalam tiga bulan pertama ini, Mandiri Sekuritas tengah mengerjakan mandat dari dua hajatan Initial Public Offering (IPO) dan satu proses rights issue.

Abiprayadi Riyanto, Direktur Utama Mandiri Sekuritas mengatakan, dalam pipeline saat ini, ada tujuh mandat penjaminan emisi efek saham yang terdiri dari 6 proses IPO dan 1 rights issue. Proses rights issue yang sedang ditangani Mandiri Sekuritas adalah; rights issue PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).

GIAA menargetkan bisa meraih dana segar sebesar Rp 1,48 triliun dari aksi korporasi itu. Lalu, salah satu IPO yang tengah ditangani Mandiri Sekuritas adalah IPO PT Wijaya Karya Beton (Wika Beton). Target dana IPO Wika Beton mencapai Rp 1,2 triliun.


"Lalu, ada satu IPO lagi yang sedang kami tangani, yakni dari perusahaan transportasi. Tetapi belum bisa kami sampaikan," ujarnya, Rabu (26/3). Selain dari ekuitas, Mandiri Sekuritas telah menyelesaikan proses penjaminan emisi dari tiga surat utang (obligasi) dengan nilai emisi Rp 2,8 triliun.

Saat ini, total surat utang yang sudah masuk dalam pipeline mencapai 10 surat utang, yang terdiri dari 7 obligasi dan 3 Medium Term Notes (MTN). Abi mengatakan, Mandiri berharap bisa meraih pengelolaan dana dari penjaminan emisi sebesar Rp 10 triliun hingga Rp 12 triliun.

Jumlah itu berasal dari 10 IPO dan 20 emisi obligasi. Sebagai informasi, tahun lalu, Mandiri Sekuritas meraih mandat penjaminan emisi sebesar Rp 11,43 triliun dari 5 IPO, 3 rights issue, dan 22 emisi obligasi.

Tahun ini, Mandiri Sekuritas juga mengincar investor ritel untuk menggenjot transaksi. Sepanjang tahun 2014, Mandiri Sekuritas menargetkan bisa menjaring antara 45.000 sampai 50.000 investor baru.

Untuk mencapai target, perseroan akan memaksimalkan jaringan dari grup Bank Mandiri. Lewat ekspansi ini, Mandiri Sekuritas berniat mendorong pangsa pasar bisnis brokerage ke level 4%. Mandiri juga tengah mengincar pendapatan dari pasar potensial di luar negeri, khususnya Singapura. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri