JAKARTA. Ekonom Mandiri Sekuritas Destry Damayanti mengungkapkan, kapasitas ekonomi Indonesia mengalami peningkatan dua kali lipat jika dibandingkan dengan kondisi ekonomi nasional empat tahun terakhir. Salah satu indikator menguatnya perekonomian nasional adalah terangkatnya pendapatan per kapita yang tercatat meningkat dua kali lipat dibandingkan empat tahun terakhir."Ini menunjukkan gambaran positif ekonomi tumbuh," kata Destry, hari ini.Menurutnya, fundamental ekonomi domestik masih relatif kokoh sepanjang tahun ini. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi perekonomian global yang masih belum stabil dalam proses pemulihan ekonominya.Disamping itu, Destry pun mengapresiasi laju pertumbuhan ekonomi nasional yang mampu tumbuh pada level 6,5% pada kuartal I tahun ini. Terutama jika melihat komposisi kontribusi mesin penggerak ekonomi yang mulai ditopang oleh kinerja investasi dibandingkan dengan konsumsi masyarakat.Menurutnya, investasi langsung atau foreign direct investment (FDI) secara tahunan atau year on year (yoy) tumbuh 23,7% atau meningkat Rp 53,7 triliun. Jika dibandingkan dengan aliran modal asing yang masuk ke instrument portfolio, modal asing yang masuk ke FDI lebih besar.Ia mengatakan, fundamental ekonomi nasional yang cukup kuat juga mendorong aliran modal asing yang masuk ke instrument Surat Utang Negara (SUN) yang meningkat 32% atau sebesar Rp 217 triliun, dan aliran modal yang masuk ke Serifikat Bank Indonesia (SBI) sebesar Rp 84 triliun."Artinya kualitas aliran modal asing kita lebih sehat. Cadangan devisa yang sudah US$ 115 miliar, turut memperkokoh fundamental ekonomi kita," paparnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mandiri Sekuritas: Empat tahun terakhir, ekonomi Indonesia tumbuh dua kali lipat
JAKARTA. Ekonom Mandiri Sekuritas Destry Damayanti mengungkapkan, kapasitas ekonomi Indonesia mengalami peningkatan dua kali lipat jika dibandingkan dengan kondisi ekonomi nasional empat tahun terakhir. Salah satu indikator menguatnya perekonomian nasional adalah terangkatnya pendapatan per kapita yang tercatat meningkat dua kali lipat dibandingkan empat tahun terakhir."Ini menunjukkan gambaran positif ekonomi tumbuh," kata Destry, hari ini.Menurutnya, fundamental ekonomi domestik masih relatif kokoh sepanjang tahun ini. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi perekonomian global yang masih belum stabil dalam proses pemulihan ekonominya.Disamping itu, Destry pun mengapresiasi laju pertumbuhan ekonomi nasional yang mampu tumbuh pada level 6,5% pada kuartal I tahun ini. Terutama jika melihat komposisi kontribusi mesin penggerak ekonomi yang mulai ditopang oleh kinerja investasi dibandingkan dengan konsumsi masyarakat.Menurutnya, investasi langsung atau foreign direct investment (FDI) secara tahunan atau year on year (yoy) tumbuh 23,7% atau meningkat Rp 53,7 triliun. Jika dibandingkan dengan aliran modal asing yang masuk ke instrument portfolio, modal asing yang masuk ke FDI lebih besar.Ia mengatakan, fundamental ekonomi nasional yang cukup kuat juga mendorong aliran modal asing yang masuk ke instrument Surat Utang Negara (SUN) yang meningkat 32% atau sebesar Rp 217 triliun, dan aliran modal yang masuk ke Serifikat Bank Indonesia (SBI) sebesar Rp 84 triliun."Artinya kualitas aliran modal asing kita lebih sehat. Cadangan devisa yang sudah US$ 115 miliar, turut memperkokoh fundamental ekonomi kita," paparnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News