KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian kalangan meyakini krisis Argentina bisa menjadi Indikasi awal bisa terjadi di negara lain. Indonesia dianggap oleh banyak pengamat berpotensi terdampak. Apalagi, sejak awal tahun rupiah melemah 4,09%. Meski begitu, Mandiri Sekuritas meyakini Indonesia masih jauh dari krisis. “Kita masih jauh sekali dari kemungkinan krisis seperti Argentina. Inflasi kita masih terkendali dan terjaga sekali, masih single digit," jelas Deputy Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja Jumat (25/5). Asal tahu saja, Peso Argentina sempat melemah hingga 34,16% sejak awal tahun menjadi 24,98 per dollar Amerika Serikat (AS). Demi menahan kejatuhan Peso, Bank Sentral Argentina terpaksa mengerek suku bunga jadi 40% dari 33,25% dimana sehari sebelumnya suku bunga telah dinaikkan pada 30,25%. Seminggu sebelumnya, suku bunga Argentina masih 27,25%.
Mandiri Sekuritas : Indonesia masih jauh dari kemungkinan krisis
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian kalangan meyakini krisis Argentina bisa menjadi Indikasi awal bisa terjadi di negara lain. Indonesia dianggap oleh banyak pengamat berpotensi terdampak. Apalagi, sejak awal tahun rupiah melemah 4,09%. Meski begitu, Mandiri Sekuritas meyakini Indonesia masih jauh dari krisis. “Kita masih jauh sekali dari kemungkinan krisis seperti Argentina. Inflasi kita masih terkendali dan terjaga sekali, masih single digit," jelas Deputy Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja Jumat (25/5). Asal tahu saja, Peso Argentina sempat melemah hingga 34,16% sejak awal tahun menjadi 24,98 per dollar Amerika Serikat (AS). Demi menahan kejatuhan Peso, Bank Sentral Argentina terpaksa mengerek suku bunga jadi 40% dari 33,25% dimana sehari sebelumnya suku bunga telah dinaikkan pada 30,25%. Seminggu sebelumnya, suku bunga Argentina masih 27,25%.