KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mandiri Sekuritas menaikkan target Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) dari 7.640 menjadi 7.800. Ini sejalan dengan adanya kemungkinan pelanggaran kebijakan yang lebih agresif karena ada penguatan rupiah. Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer menjelaskan pasar saat ini memproyeksikan adanya pemotongan suku bunga The Fed sebesar 100 basis poin (bps) pada tahun ini. Sedangkan target Mandiri Sekuritas sebelumnya hanya mengasumsikan pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps. Pada skenario
bullish, Mandiri Sekuritas memproyeksikan IHSG bisa mencapai level 8.000.
"Meskipun ekspektasi tersebut masih dapat berubah seiring dengan semakin banyaknya data yang dirilis, dolar telah melemah dan ada ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga," jelas Joezer dalam riset yang dirilis Senin (26/8).
Baca Juga: Laba Adaro (ADRO) Menyusut 10,87% Jadi US$ 778,77 Juta di Semester I-2024 Joezer menilai penguatan rupiah dapat meningkatkan ruang untuk pelonggaran kebijakan domestik, baik dalam bentuk penurunan suku bunga ekspansi likuiditas. Mandiri Sekuritas berharap BI Rate dapat turun 50 bps. "Ini seharusnya positif bagi biaya dana bank, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat leverage tinggi," katanya. Sektor konsumen primer, infrastruktur (telekomunikasi dan
JSMR), empat bank besar, properti teknologi, menara dan konsumer siklikal bakal diuntungkan dengan potensi pemotongan suku bunga dan penguatan rupiah. Joezer menyebut dalam 12 bulan ke depan, sektor ritel dan otomotif akan menarik karena nilai tukar rupiah yang lebih kuat dan posisi yang lebih ringan, tetapi dengan pendekatan hati-hati pada margin kuartal III-2024.
Top picks Mandiri Sekuritas di sisa tahun ini jatuh pada,
ACES dengan target harga Rp 1.100,
AKRA di Rp 2.000,
BBCA Rp 11.500,
BBNI di Rp 6.000,
GOTO Rp 125,
ICBP Rp 14.150,
ISAT Rp 13.500,
JSMR Rp 6.300,
MYOR Rp 3.740 dan
TLKM di Rp 4.500.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari