Mandiri Sekuritas luncurkan online trading syariah



JAKARTA. Mandiri Sekuritas kembali menggenjot bisnis transaksi perantara perdagangan efek. Caranya, sekuritas lokal itu meluncurkan Mandiri Sekuritas Online Trading (MOST) Syariah.

Sebenarnya MOST Syariah merupakan pengembangan sistem platform yang meluncur sebelumnya. Hanya, platform ini khusus jual-beli saham syariah. Fitur-fiturnya juga tidak jauh berbeda dengan platform perdagangan efek milik sekuritas lain.

MOST Syariah menggandeng Permata Bank untuk pembukaan rekening. Sebagaimana diketahui, sesuai ketetapan pemisahan rekening dana nasabah, saat ini investor wajib memiliki rekening yang terpisah dengan rekening sekuritas.


Manajemen optimistis, mampu menggaet trader ritel lebih banyak sepanjang tahun 2013. Rinciannya 50.000 nasabah ritel dan 5.000 di antaranya adalah pengguna MOST Syariah. Informasi saja, hingga saat ini, Mandiri Sekuritas memiliki 14.000 nasabah ritel dan 8.000 di antaranya pengguna layanan MOST.

Selain jumlah nasabah, manajemen juga menargetkan peningkatan volume transaksi perdagangan efek, yakni Rp 200 miliar per hari, naik sekitar 67% dari rata-rata transaksi harian selama ini. "Dalam waktu dekat, kami berharap MOST Syariah berkontribusi 7% dari volume harian kami dan 1.000 nasabah MOST Syariah," kata Ridwan Pranata, Head of Equity Retail Mandiri Sekuritas, usai peluncuran MOST Syariah, Rabu (16/1).

Laksono Widodo, Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas, menambahkan MOST Syariah memang hanya pengembangan sistem, jadi belum bisa menjadi tumpuan pendapatan. Ini hanya fasilitas nasabah. "Tunggu tiga atau lima tahun lagi, hasilnya akan terlihat," imbuhnya.

Dalam jangka waktu tersebut, bisnis perdagangan efek syariah berpotensi menjadi tumpuan sekuritas mengeruk untung. Soalnya, saham syariah mampu menepis anggapan bermain saham hanya judi semata. Alhasil, semakin banyak investor baru di pasar modal yang juga mampu mendongkrak pendapatan bisnis brokerage di sekuritas.

Friderica Widyasari Dewi, Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI), mengatakan dari volume transaksi di BEI Rp 5,1 triliun per hari, 70% merupakan sahamĀ  syariah. "Jadi, ini gayung bersambut bagi investor," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: