JAKARTA. Ekonomi yang lesu telah menghantam bisnis kredit konsumer perbankan. Misalnya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hanya mematok pertumbuhan kredit konsumer sebesar 12,8% di tahun 2016 atau naik tipis dari realisasi pertumbuhan 10%-11,5% di tahun 2015. Artinya, bank berplat merah ini akan menyalurkan kredit konsumer hingga Rp 81,32 triliun per akhir tahun 2016 dari realisasi sekitar Rp 72,1 triliun per akhir tahun 2015. "Kami akan mengandalkan kredit tanpa agunan (KTA) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) untuk mencapai target kredit konsumer," kata Direktur Konsumer Bank Mandiri Herry Gunardi, Senin (22/2).
Mandiri tak agresif patok target kredit konsumer
JAKARTA. Ekonomi yang lesu telah menghantam bisnis kredit konsumer perbankan. Misalnya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hanya mematok pertumbuhan kredit konsumer sebesar 12,8% di tahun 2016 atau naik tipis dari realisasi pertumbuhan 10%-11,5% di tahun 2015. Artinya, bank berplat merah ini akan menyalurkan kredit konsumer hingga Rp 81,32 triliun per akhir tahun 2016 dari realisasi sekitar Rp 72,1 triliun per akhir tahun 2015. "Kami akan mengandalkan kredit tanpa agunan (KTA) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) untuk mencapai target kredit konsumer," kata Direktur Konsumer Bank Mandiri Herry Gunardi, Senin (22/2).