JAKARTA. Lesunya pasar pembiayaan alat berat akibat makro ekonomi, pelemahan harga komoditas dan aturan baru mineral dan batubara memaksa PT Mandiri Tunas Finance mengistirahatkan aktivitas sewa guna usaha. Ignatius Susatyo Wijoyo, Direktur Utama Mandiri Tunas Finance mengatakan, pihaknya menarik diri sementara dari bisnis pembiayaan alat berat lantaran keadaan saat ini tidak memungkinkan. “Lagipula, fokus kami masih pada pembiayaan kendaraan roda empat. Selama ini, sumbangan alat berat tertinggi cuma 1% dari total pembiayaan,” ujarnya. Tengok saja, dari total penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 7,2 triliun pada paruh pertama tahun ini, di antaranya 98% mengalir ke pembiayaan mobil baru maupun bekas. Sementara, lebih dari 1,5% di antaranya mengalir ke sepeda motor dan sisanya alat berat.
Mandiri Tunas Finance rehat biayai alat berat
JAKARTA. Lesunya pasar pembiayaan alat berat akibat makro ekonomi, pelemahan harga komoditas dan aturan baru mineral dan batubara memaksa PT Mandiri Tunas Finance mengistirahatkan aktivitas sewa guna usaha. Ignatius Susatyo Wijoyo, Direktur Utama Mandiri Tunas Finance mengatakan, pihaknya menarik diri sementara dari bisnis pembiayaan alat berat lantaran keadaan saat ini tidak memungkinkan. “Lagipula, fokus kami masih pada pembiayaan kendaraan roda empat. Selama ini, sumbangan alat berat tertinggi cuma 1% dari total pembiayaan,” ujarnya. Tengok saja, dari total penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 7,2 triliun pada paruh pertama tahun ini, di antaranya 98% mengalir ke pembiayaan mobil baru maupun bekas. Sementara, lebih dari 1,5% di antaranya mengalir ke sepeda motor dan sisanya alat berat.