KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mandiri Utama Finance (MUF) mencatatkan perbaikan rasio kredit macet atau
Non-Performing Financing (NPF) hingga November 2024. Direktur Utama MUF, Stanley Setia Atmadja, mengatakan bahwa NPF perusahaan mencapai 1,34%, lebih baik dibandingkan posisi November 2023 yang sebesar 1,50%. “Nilai itu membaik dibandingkan posisi November 2023 yang sebesar 1,50%,” ujar Stanley kepada Kontan.co.id pada Selasa (10/12).
Baca Juga: NPF Multifinance Tercatat 2,62% per September 2024, Begini Kata Pelaku Usaha Stanley menjelaskan bahwa angka NPF MUF hingga saat ini tetap stabil dan terkendali, jauh di bawah rata-rata industri multifinance. Menurutnya, perbaikan ini didorong oleh pembiayaan yang menyasar
customer berkualitas dari
captive market, seperti nasabah Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia (BSI). Sedangkan untuk menjaga rasio NPF tetap stabil hingga akhir tahun, MUF melanjutkan strategi penguatan kualitas kredit melalui berbagai langkah. “Untuk itu, kami optimis rasio NPF MUF akan tetap berada di level yang terkendali di tahun depan, didukung oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Stanley. Ia juga menyoroti dampak kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5% yang ditetapkan pemerintah.
Baca Juga: Mandiri Utama Finance Optimistis Pembiayaan Kendaraan Dapat Tumbuh pada 2025 “Kenaikan UMP diharapkan dapat mendorong daya beli masyarakat pada tahun 2025, sehingga berdampak positif terhadap kinerja NPF di industri pembiayaan, termasuk di Mandiri Utama Finance,” kata Stanley. Hingga November 2024, penyaluran pembiayaan MUF mencapai Rp 19,4 triliun, tumbuh 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. “Jumlah tersebut didominasi oleh penyaluran pembiayaan mobil baru sebesar 47,6%,” tambah Stanley. Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi bahwa rasio kredit macet di industri multifinance akan tetap terjaga hingga akhir 2024 dan 2025.
Baca Juga: Pembiayaan Mobil Baru Jadi Kontributor Terbesar Pembiayaan MUF per Oktober 2024 Hingga September 2024, rasio NPF bruto dan net di industri ini masing-masing tercatat sebesar 2,62% dan 0,81%.
Dengan berbagai langkah yang telah dilakukan, MUF optimistis dapat terus memperkuat kinerja dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto