Mandiri Utama Finance Targetkan Kredit Kendaraan Listrik Naik 8%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Utama Finance (MUF) menyambut positif insentif fiskal yang baru saja ditetapkan pemerintah, yakni Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dan pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) dan kendaraan hybrid

Direktur Utama MUF, Stanley Setia Atmadja menilai kebijakan ini akan membuat harga kendaraan listrik lebih terjangkau, sehingga memacu minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan. 

“Pasalnya, jika permintaan kendaraan listrik naik, maka akan mendorong pertumbuhan volume pembiayaan, sehingga akan berdampak positif terhadap MUF sebagai multifinance yang menyediakan pembiayaan untuk kendaraan listrik,” kata Stanley saat dihubungi Kontan, Selasa (17/12). 


Baca Juga: Strategi Mandiri Utama Finance Cegah Kredit Macet di Tengah Susutnya Kelas Menengah

Stanley menuturkan, untuk memanfaatkan peluang dari kebijakan ini, MUF akan memperkuat kerja sama dengan dealer kendaraan listrik untuk memberikan penawaran pembiayaan yang lebih kompetitif kepada konsumen. 

“Kami juga mendorong awareness masyarakat terhadap manfaat kendaraan listrik, baik dari sisi efisiensi biaya maupun dampaknya terhadap lingkungan,” imbuhnya. 

Selain itu, Stanley bilang, MUF akan terus mengembangkan layanan digital seperti MUF Online Auto Show (MOAS), BSI OTO, dan integrasi dengan Livin by Mandiri untuk mempermudah pengajuan pembiayaan kendaraan listrik, sehingga prosesnya menjadi lebih cepat dan nyaman. 

Selanjutnya, MUF juga akan menghadirkan program pembiayaan khusus dengan bunga yang kompetitif untuk menarik lebih banyak konsumen yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan.

Stanley optimistis porsi penyaluran pembiayaan kendaraan listrik MUF di 2025 dapat mencapai 6%-8% terhadap total portofolio pembiayaan.

Baca Juga: Mandiri Utama Finance Sebut Pembiayaan Kendaraan Listrik Terus Tumbuh

Adapun hingga November 2024, kinerja penyaluran pembiayaan kendaraan listrik MUF mencapai Rp 935 miliar. Angka ini meningkat sebesar 351% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan kontribusi sebesar 5% terhadap total pembiayaan perusahaan.

Menurut dia, hal tersebut tidak terlepas dari tantangan seperti banyaknya pilihan model kendaraan listrik yang tersedia untuk masyarakat, terutama merek kendaraan dari China yang semakin diminati dan pangsa pasarnya terus meningkat.

Selanjutnya: Dampak Fasilitas PPh Pasal 21 DTP Dinilai Tidak Signifikan bagi Pekerja

Menarik Dibaca: Yogyakarta Hujan Ringan Mulai Sore, Pantau Prakiraan Cuaca Besok di DIY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat