MOMSMONEY.ID - Salah satu makanan sehat yang dianjurkan untuk sarapan anak adalah makanan yang diolah dari gandum utuh. Sebab, gandum utuh tinggi serat dan diperkaya berbagai kandungan nutrisi penting. Dengan mengonsumsi gandum utuh, anak bisa mendapatkan gizi yang lebih lengkap, karena gandum utuh mengandung berbagai zat gizi yang tidak dimiliki – atau dimiliki dalam jumlah yang lebih sedikit –tepung terigu yang sudah diproses. Zat gizi yang terkandung dalam gandum utuh tersebut antara lain serat, vitamin B (B1, B2, niasin, asam folat), dan mineral (zat besi, magnesium, dan selenium). dilansir dari
Mayo Clinic. Serat bermanfaat untuk membantu menyehatkan dan melancarkan pencernaan, terutama apabila anak kerap mengalami kesulitan buang air besar. Vitamin B dapat meningkatkan efisiensi metabolisme energi dari karbohidrat, protein, dan lemak, dikutip dari
Healthline. Baca Juga: Bukan Hanya Sebagai Bumbu Masak, Ini Manfaat Daun Rosemary Untuk Kesehatan Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh apabila anak mengonsumsi gandum utuh, antara lain. 1. Cadangan energi yang baik Gandum utuh memiliki kandungan serat dan kandungan karbohidrat kompleks. Perlu diketahui bahwa karbohidrat kompleks lebih lama diserap tubuh sebelum diolah menjadi gula dalam darah dan energi. Alhasil, mengonsumsi gandum untuk sarapan tentu dapat membuat anak kenyang lebih lama sehingga dapat menjadi cadangan energi yang baik. 2. Menurunkan risiko obesitas pada anak Kandungan serat dan karbohidrat kompleks pada gandum utuh dapat membuat anak jadi kenyang lebih lama. Hal ini tentu dapat membantu menurunkan risiko obesitas pada anak. Sebab, anak yang kenyang lebih lama cenderung memiliki keinginan yang lebih rendah untuk mengonsumsi camilan sebelum jam makan siang berlangsung. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh
National Library of Medicine pada 2008, menunjukkan hasil yang menarik. Mengonsumsi tiga porsi gandum utuh setiap harinya dikaitkan dengan indeks massa tubuh (BMI) dan lemak perut yang lebih rendah. Hasil penelitian tersebut juga mengacu pada tinjauan 15 penelitian yang dilakukan pada 120.000 orang. 3. Mengurangi risiko diabetes tipe-2 Dilansir dari Healthline, mengonsumsi gandum utuh secara rutin sebagai pengganti karbohidrat olahan dapat menurunkan risiko diabetes tipe-2. Alasannya, gandum utuh dapat membuat anak kenyang lebih lama sehingga dapat mencegah obesitas. Obesitas sendiri merupakan salah satu faktor pemicu utama diabetes, ketika anak sudah beranjak remaja hingga dewasa. Menariknya lagi, sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2002, menunjukan bahwa asupan gandum utuh dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Meski begitu, penelitian lebih lanjut tentu masih diperlukan guna menguji efektivitasnya.
Baca Juga: Makanan yang Sebaiknya Dihindari Pengidap Vitiligo 4. Menyehatkan pencernaan Kandungan serat pada gandum utuh dapat membantu menyehatkan pencernaan dalam beberapa cara. Pertama, serat dapat membantu menurunkan risiko terjadinya sembelit. Selanjutnya, serat pada gandum utuh berperan sebagai prebiotik sehingga dapat memperbanyak bakteri baik pada usus. Keduanya sama-sama penting dalam mendukung pencernaan yang sehat. 5. Sumber nutrisi yang baik Asupan nutrisi penting tentu berperan penting dalam meningkatkan kekebalan tubuh dan mendorong tumbuh kembang Si Kecil. Selain dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayuran, nutrisi tersebut juga dapat diperoleh dari gandum utuh. Sebab, gandum utuh juga diperkaya oleh protein, vitamin B, dalam bentuk niasin, tiamin, dan folat. Di samping itu, gandum utuh juga mengandung sejumlah mineral, seperti zinc, zat besi, magnesium, dan mangan. Menariknya lagi, gandum utuh juga mengandung senyawa antioksidan seperti asam fitat, lignan, asam ferulic, dan senyawa belerang.
Baca Juga: Penanganan yang Tepat Jika Anda Memiliki Alergi Susu Pada Anak Setelah mengetahui manfaat dari gandum, tentu Anda akan selalu memberikan menu makanan sehat nan bergizi untuk sang buah hati. Dikarenakan dengan mengkonsumsi sereal gandum maka akan membuat anak menjadi kenyang lebih lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Helvana Yulian