Manfaat Kartu Prakerja Menuju Indonesia Maju



KONTAN.CO.ID - Pemerintah resmi meluncurkan program Kartu Prakerja pada 11 April 2020. Sesuai konsep awal yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, Kartu Prakerja merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kompetensi kerja, produktivitas, dan daya saing SDM Indonesia.

Awalnya, Kartu Prakerja bertujuan untuk mewujudkan visi pembangunan sumber daya manusia unggul yang menjadi prioritas pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo. Namun, merebaknya pandemi COVID-19 membuat fungsi Kartu Prakerja menjadi lebih luas lagi, yakni sebagai jaring pengaman sosial selama pandemi.

Kartu Prakerja menjadi sekoci bagi masyarakat yang terpaksa dirumahkan karena perusahaan tempat mereka bekerja terkena dampak pandemi serta pelaku UMKM yang bisnisnya juga terdampak pandemi.  Program ini memberikan secercah harapan untuk bangkit menuju Indonesia Maju.


Kartu Prakerja adalah inovasi pelayanan publik dari pemerintah dengan menggandeng mitra platform digital serta mitra pembayaran untuk memberikan pelayanan yang beragam dan relevan dengan harga yang bersaing. Setiap penerima Kartu Prakerja akan mendapat bantuan sebesar Rp3.550.000 yang terdiri atas dana beasiswa untuk mengikuti pelatihan, serta dana insentif yang diberikan selama empat bulan. Komponen wajib ikut pelatihan inilah yang dimaksudkan untuk meningkatkan skill dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia.

Para peserta Kartu Prakerja, baik pencari kerja, korban PHK, atau pelaku UMKM yang bisnisnya terdampak pandemi yang ingin meningkatkan kompetensinya atau mempelajari skill baru bisa mengikuti berbagai pelatihan yang disediakan. Hingga saat ini, ada tujuh kategori pelatihan yang menjadi favorit, yaitu pelatihan penjualan dan pemasaran, pelatihan bahasa asing (Inggris, Korea, Mandarin, Jepang, dan Arab), pelatihan teknologi informasi, pelatihan perkantoran, pelatihan makanan & minuman, pelatihan gaya hidup, serta pelatihan keuangan.

Roby Sandy, seorang juru masak di sebuah hotel di Bogor yang terpaksa dirumahkan karena tempatnya bekerja mengalami penurunan tingkat hunian amat tajam, merasakan dampak positif dari mengikuti pelatihan yang ada di program Kartu Prakerja.

“Saya memilih mengikuti pelatihan Japanese Cheesecake dari Baking World,” ujar Roby.

Dari hasil pelatihannya tersebut, ayah dua anak ini kemudian menjual kue bikinannya secara daring. Respons positif pun didapatkan dari para pelanggan.

“Usaha ini jadi ladang penghasilan baru bagi keluarga kami. Ini semua karena pelatihan Prakerja yang saya ikuti. Para pelatihnya sangat sabar menjawab pertanyaan saya,” ujar Roby.

Hal serupa dialami oleh Yosebila Noni Erni. Perempuan asal Tangerang ini sebelumnya bekerja sebagai staf pengajar di salah satu bimbingan belajar dan terpaksa harus berhenti bekerja akibat COVID-19. Yosebila pun mendaftar dan terpilih sebagai penerima Kartu Prakerja, lalu mengikuti pelatihan bahasa Inggris untuk pencari kerja di platform Pijar Mahir.

“Dengan mengikuti pelatihan ini saya berharap dapat menghadapi wawancara dalam bahasa Inggris dengan lebih fasih,” ujar Yosebila.

Hingga saat ini telah ada 680.918 orang dalam tiga gelombang angkatan yang telah merasakan manfaat nyata program Kartu Prakerja ini. Pada tahun pertama, pemerintah menargetkan dapat memberikan manfaat bago 5,6 juta penerima Kartu Prakerja.

Melalui Kartu Prakerja, harapan untuk memerdekakan angkatan kerja dari inkompetensi segera menjadi kenyataan. Karenanya, mari kita tetap optimistis di tengah pandemi COVID-19 untuk mengejar harapan menuju Indonesia Maju.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ridwal Prima Gozal