KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) punya cara tersendiri dalam menggenjot pertumbuhan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Salah satu pendongkrak utama pertumbuhan segmen UMKM di BNI antara lain realisasi kredit usaha rakyat (KUR). Hanya saja, khusus untuk kredit mikro, BNI memang tak secara spesifik menyalurkan ke para debitur melainkan memanfaatkan program kerjasama. Menurut BNI, cara ini terbilang ampuh untuk merealisasikan tugas yang diberikan oleh pemerintah untuk menyalurkan KUR sebesar Rp 13,5 triliun tahun ini. Dimana sebanyak Rp 3,37 triliun diantaranya merupakan kredit mikro. "Salah satunya adalah bekerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan seperti BPR (bank perkreditan rakyat) dan koperasi. BNI menyalurkan kredit dengan skema atau pola linkage executing," ujar Bambang Setyatmojo, Kepala Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI kepada Kontan.co.id, Minggu (29/7).
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan pembiayaan pola linkage executing tersebut dilakukan melalui empat skema utama. Pertama, proses analisa kredit kepada lembaga linkage dan penyaluran kreditnya harus sesuai persetujuan kedua belah pihak termasuk besaran limit kredit yang diberikan. "Hanya lembaga linkage seperti BPR dan koperasi yang bagus dan mempunyai track record saja yang akan dipilih untuk kerjasama dengan BNI," katanya. Kedua, lembaga linkage tersebut harus melakukan penilaian yang mendalam kepada calon debitur. Ketiga, proses pencairan dilajukan oleh lembaga linkage dengan mengajukan permohonan pencairan ke BNI dengan besaran sesuai dengan data nominatif calon debitur yang telah dilakukan penilaian sebelumnya oleh lembaga linkage.