Januari menjadi titik awal memulai investasi. Saat memilih investasi, jika investor ingin berinvestasi di instrumen jangka panjang, mereka biasanya memilih skenario paling aman. Karena itu, biasanya saham berkapitalisasi pasar besar akan menjadi pilihan. Ketika saham berkapitalisasi besar aktif ditransaksikan, hal ini akan mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kenaikan momentum inilah yang kerap dikenal dengan istilah January effect. Meski demikian, January effect tidak bisa dipastikan selalu terjadi setiap tahun. Tahun ini, bisa saja ada January effect. Apalagi pertumbuhan IHSG cukup baik. Di pengujung tahun lalu, IHSG ditutup di posisi 6.355,65, naik 19,99% di sepanjang 2017.
Manfaatkan momentum bullish
Januari menjadi titik awal memulai investasi. Saat memilih investasi, jika investor ingin berinvestasi di instrumen jangka panjang, mereka biasanya memilih skenario paling aman. Karena itu, biasanya saham berkapitalisasi pasar besar akan menjadi pilihan. Ketika saham berkapitalisasi besar aktif ditransaksikan, hal ini akan mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kenaikan momentum inilah yang kerap dikenal dengan istilah January effect. Meski demikian, January effect tidak bisa dipastikan selalu terjadi setiap tahun. Tahun ini, bisa saja ada January effect. Apalagi pertumbuhan IHSG cukup baik. Di pengujung tahun lalu, IHSG ditutup di posisi 6.355,65, naik 19,99% di sepanjang 2017.