Manfaatkan momentum, Steel Pipe Industry (ISSP) targetkan peningkatan utilitas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk targetkan peningkatan utilisasi produksinya. Hal itu berangkat dari pertumbuhan anggaran belanja infrastruktur tahun ini.

Chief Strategy Officer Steel Pipe Industry of Indonesia Johannes Edward memaparkan dengan banyaknya proyek infrastruktur yang akan dibangun akan terjadi juga peningkatan kebutuhan pipa baja.

"Menurut BPS selama 2019 kebutuhan pipa baja secara total mencapai hampir 1,5 juta ton. sehingga jika melihat peningkatan pertumbuhan belanja pada sektor infrastruktur, diharapkan setidaknya secara proporsional berimbas ke produk pipa baja," jelasnya kepada kontan.co.id, Selasa (9/2).


Baca Juga: Ini strategi Elnusa (ELSA) dukung target produksi minyak 1 juta barel per hari

Asal tahu saja, berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, Kementerian Keuangan telah mengalokasikan anggaran infrastruktur senilai Rp 417 triliun. Angka itu naik 48% bila dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp 281 triliun.

Memanfaatkan momentum tersebut, emiten berkode saham ISSP di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini fokus meningkatkan utilisasi, serta melakukan proses improvement.

Adapun, kapasitas terpasang ISSP saat ini sebesar 600.000 ton per tahun. Sementara, hingga kuartal III-2020 tingkat utilisasinya berada di level 57%. Karenanya, dengan momentum ini ISSP menargetkan peningkatan utilisasi ke level 65%.

Secara umum, Johannes menilai proyeksi di tahun 2021 akan lebih baik. Hanya saja, ia menegaskan akan tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan. Karenanya, pihaknya belum bisa mengumumkan terkait target kinerja di tahun ini.

"Untuk target pastinya diharapkan lebih baik dari 2020 karena masyarakat sudah jauh lebih siap dan beradaptasi dengan new normal," sebutnya.

Baca Juga: Sinar Mas Agro (SMAR) menilai fundamental industri sawit masih kuat

Sementara, untuk realisasi kinerja tahun lalu ia bilang akan berada di bawah target awal tahun lalu. "Tentunya kurang dari yang direncanakan di awal tahun. Namun melihat perkembangan di kuartal IV, tahun 2020 bukan tahun yang buruk juga," imbuhnya.

Berdasarkan catatan kontan.co.id, pada 2020, ISSP menargetkan pendapatan dan laba bersih sama dengan realisasi 2019.

Mengacu laporan keuangan ISSP, hingga kuartal III-2020 penjualan dan pendapatan jasa ISSP menurun 24,75% secara tahunan alias year-on-year (yoy) dari semula Rp 3,6 triliun menjadi Rp 2,71 triliun pada Januari-September 2020 lalu.

Setali tiga uang, laba bersih ISSP juga turun 59,55% yoy dari semula Rp 122,24 miliar pada Januari-September 2019 menjadi Rp 49,43 miliar di Januari-September 2020.

Selanjutnya: Aneka Tambang (ANTM) fokus perkuat bisnis komoditas emas dari hulu hingga hilir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi