Manfaatkan teknologi digital, Pakuwon (PWON) bangun fitur kunjungan virtual



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menghadapi pandemi, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turut membangun fitur kunjungan virtual bagi calon pembeli properti melalui portal 360.pakuwonresidential.com.

Direktur Properti PWON, Minarto Basuki mengemukakan fitur kunjungan virtual ini memang diluncurkan setelah pandemi untuk memudahkan calon pembeli berkunjung ke unit propertinya.

"Untuk membooking unit secara virtual, kami belum menyediakan melalui internet. Tapi untuk kunjungan virtual, kami punya fiturnya di website kami. Ini untuk memudahkan calon customer viewing lokasi kawasan residensial maupun rumah dengan penglihatan 360 derajat," jelasnya saat dihubungi oleh Kontan.coid, Minggu (30/8).


Baca Juga: Perkuat struktur permodalan, Pakuwon Jati (PWON) absen bagikan dividen tahun ini

Minarto mengemukakan, berkat fitur ini terjadi peningkatan sales, khususnya di Township Grand Pakuwon, Surabaya Barat. Minarto melanjutkan, pihaknya juga berusaha menggeber penjualan properti di segmen residensial tapak (landed residential) di bawah Rp 2 miliar. Ia menilai pangsa pasar untuk segmen harga tersebut besar.

Pihaknya juga aktif mengakomunikasikan pemasaran digital melalui portal resmi, media sosial dan lainnya. Minarto berpendapat kebutuhan residensial akan terus ada dan tumbuh, khususnya untuk konsumen end-user baik untuk hunian pertama maupun konsumen yang melakukan upgrade, hal ini seiring besarnya usia produktif dan terus tumbuh di Indonesia.

"Ke depan kita mengharapkan dampak pandemi dapat lebih terkendali, hal ini akan menjadi sentimen positif bagi konsumen untuk memutuskan membeli properti," sambungnya.

Baca Juga: Ciputra (CTRA) & Pakuwon (PWON) tetap jadi pilihan di tengah tekanan sektor properti

Walau sempat terguncang karena pandemi, PWON optimistis bisa mencapai marketing sales di angka Rp 1,06 triliun tahun ini. Hingga paruh pertama 2020, pihaknya mengantongi 47% dari target atau sekitar Rp 501 miliar.

"Kami berharap, Omnibus Law dapat diimplementasikan sebab memberikan kemudahan bagi WNA untuk membeli apartemen di Indonesia. Ini akan menjadi salah satu daya dorong yang bagus untuk industri properti. REI juga sudah mengusulkan penurunan PPh final atas penjualan properti dari 2,5% menjadi 1%," tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .