HONG KONG. Hong Kong Securities and Futures Commission (SFC) atau Badan Pengawas Pasar Modal Hong Kong menjatuhkan denda kepada dua cabang bank investasi asal Amerika Serikat, Merril Lynch senilai HK$ 3,5 juta atau sekitar US$ 449.000. Dalam pernyataannya hari ini (31/5), SFC mengumumkan, denda tersebut diberikan kepada Merrill Lynch Ltd (Asia Pacific) dan Merrill Lynch Futures Ltd (Hong Kong). Menurut SFC, denda itu diberikan lantaran seorang direktur Merrill Lynch telah menutup-nutupi kerugian dalam sebuah laporan transaksi perdagangan dari Desember 2007 hingga Oktober 2008. Direktur yang tidak disebutkan namanya itu telah memanipulasi laporan dengan cara membesarkan nilai valuasi transaksi sebesar US$ 25 juta. Belum jelas, apakah SFC akan menjatuhkan sanksi terhadap direktur Merril Lynch tersebut. Yang pasti, menurut SFC, manajemen Merril Lynch telah mengakui bahwa sistem dan pengawasannya lengah terhadap masalah tersebut. Untuk itu, Merrill Lynch bersedia bekerjasama untuk menginvestigasi masalah ini dan menyatakan bahwa kegagalan bank untuk mendeteksi kerugian bukan hal yang disengaja.
Manipulasi Laporan, SFC Denda Merril Lynch
HONG KONG. Hong Kong Securities and Futures Commission (SFC) atau Badan Pengawas Pasar Modal Hong Kong menjatuhkan denda kepada dua cabang bank investasi asal Amerika Serikat, Merril Lynch senilai HK$ 3,5 juta atau sekitar US$ 449.000. Dalam pernyataannya hari ini (31/5), SFC mengumumkan, denda tersebut diberikan kepada Merrill Lynch Ltd (Asia Pacific) dan Merrill Lynch Futures Ltd (Hong Kong). Menurut SFC, denda itu diberikan lantaran seorang direktur Merrill Lynch telah menutup-nutupi kerugian dalam sebuah laporan transaksi perdagangan dari Desember 2007 hingga Oktober 2008. Direktur yang tidak disebutkan namanya itu telah memanipulasi laporan dengan cara membesarkan nilai valuasi transaksi sebesar US$ 25 juta. Belum jelas, apakah SFC akan menjatuhkan sanksi terhadap direktur Merril Lynch tersebut. Yang pasti, menurut SFC, manajemen Merril Lynch telah mengakui bahwa sistem dan pengawasannya lengah terhadap masalah tersebut. Untuk itu, Merrill Lynch bersedia bekerjasama untuk menginvestigasi masalah ini dan menyatakan bahwa kegagalan bank untuk mendeteksi kerugian bukan hal yang disengaja.