Manipulasi suku bunga, UBS nonaktifkan pegawainya



SINGAPURA. Kasus manipulasi tingkat suku bunga pinjaman uang antar bank (PUAB) melibatkan seorang trader di Singapura. Seorang sumber membisikkan, UBS AG telah menonaktifkan seorang pialang atas dugaan penipuan tingkat suku bunga antar bank.Bank Swiss itu telah menonaktifkan Prakant Sood, pialang pendapatan tetap di emerging market. Sumber itu mengungkapkan, Sood diduga terlibat dalam manipulasi tingkat suku bunga berdasarkan hasil penyelidikan internal. Penyelidikan ini dilakukan setelah terkuaknya skandal Libor yang melibatkan beberapa bank besar. Sood sendiri belum mengklarifikasi kabar tersebut. Beberapa dihubungi, dia tidak menjawab.Ternyata Sood tak sendirian. Sumber itu membisikkan pegawai UBS lainnya Jeffrey Tay juga ikut dinonaktifkan. Namun, Tay membantah kabar tersebut. "Saya tidak terlibat dalam kasus itu," katanya. "Saya sudah mengundurkan diri." Juru bicara UBS di Singapura sendiri menolak berkomentar. UBS merupakan bank pertama yang melaporkan adanya dugaan manipulasi tingkat suku bunga pada Maret 2011 lalu. Atas pengakuan ini, UBS mendapat perlindungan dari beberapa otoritas keuangan. Saat ini berbagai otoritas keuangan di Asia, Eropa dan Amerika Serikat sedang mengusut manipulasi tingkat suku bunga antar bank. Dugaan kuat manipulasi ini dilakukan oleh bank-bank besar.Di Singapura, penyidikan skandal kecurangan suku bunga ini difokuskan pada pialang Royal Bank of Scotland (RBS). Satu orang pialang RBS di Singapura telah dipecat yakni Tan Chi Min. Dia diduga telah mencoba memanipulasi Libor untuk kredit untuk mata uang yen. Namun, Tan Chi Min telah menggugat keputusan pemecatan itu. Tetapi sekarang muncul dugaan adanya kemungkinan kecurangan suku bunga PUAB Singapura. Awal bulan ini, RBS telah memecat seorang pialang di Negeri Merlion itu karena mencoba memanipulasi swap offer rate (SOR). SOR merupakan salah satu suku bunga acuan di Singapura.


Editor: Edy Can