Manis bisnis minuman saat bulan Ramadan



JAKARTA. Industri makanan dan minuman menunjukkan kinerja positif pada kuartal pertama tahun ini. Kementerian Perindustrian melansir, tiga bulan pertama di tahun ini, industri makanan dan minuman tumbuh 7,55 % atau naik tipis ketimbang periode sama tahun lalu yang tumbuh 7,54 %.

Bahkan, kinerja industri makanan dan minuman melampaui pertumbuhan industri non migas sebesar 4,46 %. Srie Agustina Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan bilang, permintaan produk minuman tertinggi saat Ramadan dan Lebaran.

"Hasil diskusi kami dengan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), mereka sudah antisipasi kebutuhan puasa dan Lebaran sejak dua bulan lalu," ujar Srie kepada KONTAN, Ahad (5/6).


Artinya, produsen minuman telah mempersiapkan produknya sebelum Ramadan tiba. Maklum, pertumbuhan permintaan makanan dan minuman saat bulan Puasa bisa mencapai 15%-25% ketimbang bulan biasanya.

Sementara itu, Adhi S. Lukman, Ketua Umum GAPMMI bilang, kenaikan permintaan minuman saat Ramadan dan Lebaran bisa 30% ketimbang bulan biasanya. "Produsen juga meningkatkan produksi sampai 30%," kata Adhi.

Menurut Adhi, kenaikan daya beli saat Ramadan dan Lebaran tersebut menjadi kesempatan bagi produsen minuman untuk mengeduk laba.

Salah satu perusahaan yang ambil momentum saat Ramadan adalah PT Kieran Bahari Aksara. Pendatang baru di industri minuman ini merilis minuman berbasis kurma. Deny Liaw, Direktur Kieran Bahari Aksara bilang, menu kurma sudah akrab bagi masyarakat di Indonesia. "Lewat minuman kurma, masyarakat bisa memanfaatkan kurma sepanjang tahun," katanya kepada KONTAN Ahad (5/6).

Untuk berbisnis minuman kurma tersebut, PT Kieran Bahari Aksara membangun pusat produksi di Bandung dengan investasi Rp 40 miliar dengan kapasitas produksi 50.000 botol per hari.

Karena masih baru beroperasi, distribusi produk minuman milik Kieran Bahari terbatas baru di Pulau Jawa, melalui jaringan Indomaret dan toko modern. "Tahun depan kami berencana akan merambah pulau Sumatra, Sulawesi, dan Bali," tambah Deny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini