KONTAN.CO.ID - Salah satu usaha yang diyakini enggak bakal ada matinya sepanjang masa: kuliner. Tapi, untuk bisa bertahan, sekarang tidak hanya rasa yang menjadi daya jual. Tampilan tak kalah penting. Bukan rahasia, penampilan yang menarik kini jadi pertimbangan utama konsumen dalam memilih. Terutama, kata kids zaman now: yang instagramable. Maksudnya, cakep buat difoto untuk kemudian dibagikan ke jejaring sosial. Nah, salah satu makanan yang kini sedang tren lantaran punya tampilan menarik adalah kue dekoratif. Kue yang mendapat sentuhan seni kreativitas lewat berbagai hiasan dekorasi makin banyak dicari, terutama oleh kelas menengah ke atas.
Kondisi ini membuat semakin banyak pelaku usaha kue yang memperdalam
cake decorating atau seni mendekorasi kue untuk membikin penampilannya kian menarik. Konsumennya mulai anak-anak untuk acara ulang tahun, hingga orang dewasa untuk keperluan berbagai acara seperti pernikahan. Devia Setiawan, salah satu pemainnya. Berawal dari iseng memberi hiasan kue ulang tahun anaknya, usaha kue dekoratif buatan pemilik Devia Rainbow asal Bandung, Jawa Barat, ini berkembang pesat. Menjalani usaha sejak tujuh tahun lalu, sekarang Devia bisa melayani hingga 10 permintaan kue dekoratif dalam sebulan. Karakter yang menjadi favorit konsumen saat ini adalah boneka, unicorn, dan para tokoh pahlawan super Marvel Studios. “Satu pesanan dibanderol mulai Rp 750.000 hingga Rp 5 juta,” ungkapnya. Yang juga berkecimpung di bisnis ini adalah Mira Hestiawati asal Semarang, Jawa Tengah. Mira sudah menggeluti usaha ini sejak 2011 dengan mengusung bendera Pelangi Cake Indonesia. Menurut perempuan 45 tahun ini, dalam tiga tahun terakhir, permintaan kue dekoratif naik drastis. Kalau sebelumnya pesanan cuma 10 dalam sebulan, kini bisa sampai 20 order. Margin cukup besar Mira tidak menerima pesanan jenis kue yang sudah umum, seperti
tiramisu, blackforest, atau
red velvet. Dia lebih fokus dalam pembuatan kue dekoratif dengan sistem kustomisasi untuk keperluan berbagai acara, mulai ulang tahun, tujuh bulanan, hari kelahiran hingga hari jadi (
anniversary). Harga yang Mira patok untuk kue dekoratif buatannya mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 7 juta. “Margin keuntungannya antara 35% hingga 45%,” ujarnya. Menurut Mira, tren kue dekoratif semakin meluas. Dulu hanya di kota-kota besar, sekarang penyebarannya sampai ke kota kecamatan. Keberadaan internet dan media sosial membuat booming kue dekoratif menjadi lebih cepat. Ada pula momen khusus, semacam Imlek, Valentine, Natal, dan Tahun Baru, yang sering kali membuat permintaan kue buatan Mira melonjak. “Kadang, sampai harus berbagi dengan pemain lain karena permintaan membludak,” kata dia. Tipe seni dekoratif Bagi yang tertarik mencicipi usaha ini, kata Mira, harus memahami dulu konsep kue dekoratif. Secara umum, ada tiga macam kue dekoratif.
Pertama, figurine. Tipe ini memfokuskan penambahan aneka figur dari bahan fondan. Figurnya bisa manusia, hewan, atawa karakter lainnya.
Kedua, flower full. Dekorasi ini berupa hiasan bunga cantik dengan menggunakan bahan
royal icing dan
gum paste. Kedua bahan itu digabung dan dikreasikan hingga menjadi aneka bunga juga warna.
Ketiga, carving. Ini merupakan gabungan dari kue dasar dan fondan yang dipahat sedemikian rupa sampai menyerupai bentuk replika. Menurut Mira, model
carving yang paling sulit di antara tipe yang lain. Setelah memahami berbagai model, selanjutnya memastikan bahan baku. Sebenarnya, tidak ada yang khusus untuk bahan baku kue, seperti berbagai jenis tepung dan telur. Termasuk peralatannya, yakni cetakan kue dan oven. Semuanya mudah Anda peroleh di toko penjual alat dan bahan kue. Buat Devia, yang harus jadi perhatian adalah proses menghias kue. Butuh keahlian khusus, kesabaran, juga ketelatenan. Dia bilang, memerlukan komposisi yang pas saat menumpuk kue dan membentuknya jadi suatu rupa yang diinginkan. Bila salah perhitungan, kue bisa ambles. Selain itu, harus pula mengenal karakter fondan yang Anda gunakan, sehingga saat proses pembentukan menjadi suatu karakter, seperti boneka, mobil atau lainnya, tidak rusak. Suhu ruangan pun juga harus Anda buat dingin. Sebab, bila terlalu lembab, fondan akan meleleh. “Harus rajin berlatih untuk bisa membuat kue tiga dimensi tampak sempurna,” kata Devia. Anda juga bisa mengasah kemampuan dengan mengikuti pelatihan atau kursus yang kini banyak ditawarkan. Untuk tenaga kerja, baik Mira maupun Devia sepakat, kue dekoratif membutuhkan tenaga kerja khusus untuk menghias dan memperindah kue. Tidak hanya harus telaten, tapi juga mesti punya bakat seni. Devia masih mengandalkan dirinya sendiri sebagai tenaga kreatif. Sedang Mira sudah memiliki dua karyawan khusus yang memikirkan ide dan inovasi dalam menghias kue. Mira menyebutkan, karena melayani permintaan kustomisasi, maka dirinya tidak pernah bisa menduga permintaan klien. Respons cepat dan menyesuaikan keinginan pelanggan jadi layanan yang Mira jual.
Untuk memasarkannya, Mira lebih mengandalkan media sosial dan website. Hampir 85% permintaan saat ini berasal dari kanal online. Sementara sisanya dari tiga tokonya yang ada di Semarang, Surabaya, dan Jakarta. Adapun Devia lebih memilih menjual online dan mengandalkan pesanan langsung dari teman-temannya. Berminat mencoba? Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: S.S. Kurniawan