Mansek sarankan akumulasi HMSP saat harga turun



JAKARTA. Pergerakan saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menarik untuk dicermati. Pagi ini (3/3), saham HMSP tercatat tertekan. Data RTI menunjukkan, pada pukul 11.05, saham HMSP turun 0,23% menjadi 110.525.

Menurut tim analis Eastspring Investment, penurunan saham HMSP sudah berlangsung sejak kemarin. Saat IHSG melaju, HMSP justru melemah 0,6% setelah dirilisnya laporan keuangan 2015 HMSP yang sedikit di bawah konsensus pasar.

Sedangkan Matthew Wibowo, analis Mandiri Sekuritas berpendapat, saat ini, HMSP masih ditransaksikan pada valuasi rasio harga saham per laba (PE ratio) 2016F sebesar 41,8x dengan ekspektasi pertumbuhan EPS 2016F sebesar 12,1% (versus 2015 sebesar 3%).


Matthew menyarankan, jika investor memiliki strategi pembentukan portofolio yang menyerupai IHSG (indexing), sebaiknya melakukan akumulasi untuk saham ini saat harga saham melemah.

"Sebagai index proxy, kami menilai dalam beberapa waktu ke depan saham HMSP akan mengalami apresiasi," jelasnya.

Namun, secara teknikal, Mandiri Sekuritas tidak memiliki rekomendasi untuk HMSP. Saat ini, grafik saham emiten menunjukkan uptrend dengan support-resistance di Rp 105.000-Rp 112.000.

Sekadar tambahan informasi, pendapatan HMSP pada 2015 lalu menjadi Rp 89 triliun atau naik 10% year on year (yoy) dan laba bersih mencapai Rp 10,4 triliun atau naik 2% (yoy).

Matthew meyakini, ke depannya HMSP akan menaikkan harga jual karena kenaikan cukai sekitar 15%.

"Untuk tahun ini, kami meyakini HMSP akan kembali menghadapi penurunan pada segmen (sigaret kretek tangan) dan akan menekankan pada segmen sigaret kretek mesin (SKM) terutama pada merek A Mild dan Magnum. Kami masih mengkaji kembali prediksi dan TP untuk HMSP," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie