KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Leicester City, klub Liga Premier Inggris, mengambil langkah cepat dalam menggantikan Steve Cooper sebagai pelatih kepala. Sosok yang dipilih untuk memimpin The Foxes adalah mantan striker legendaris Belanda, Ruud van Nistelrooy, yang memiliki pengalaman luas baik sebagai pemain maupun pelatih. Pengumuman ini dipandang sebagai langkah strategis guna mengembalikan stabilitas dan performa tim setelah awal musim yang kurang memuaskan.
Latar Belakang Penunjukan Ruud van Nistelrooy
Setelah kekalahan 2-1 dari Chelsea, Leicester City memutuskan untuk berpisah dengan Steve Cooper, yang kehilangan dukungan baik dari para pemain maupun manajemen klub. Dalam waktu singkat, dewan klub mengidentifikasi Ruud van Nistelrooy sebagai kandidat ideal untuk posisi pelatih. Ruud van Nistelrooy, yang sebelumnya berkarier sebagai pelatih di PSV Eindhoven, membawa klub tersebut meraih kesuksesan signifikan di Eredivisie sebelum meninggalkan jabatannya. Selain itu, ia sempat menjabat sebagai pelatih interim di Manchester United, di mana ia menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengelola tim setelah pemecatan Erik ten Hag. Pengalaman melatih di klub besar seperti Manchester United dan PSV Eindhoven, ditambah dengan pemahamannya yang mendalam tentang Liga Premier, menjadikan Van Nistelrooy pilihan yang logis untuk Leicester. Sebelumnya, ia juga menolak tawaran melatih Hamburg dan Burnley, menegaskan bahwa ia lebih tertarik pada tantangan di level tertinggi. Baca Juga: Lamine Yamal Raih Penghargaan Golden Boy 2024, Bintang Muda yang Bersinar di EropaKondisi Leicester City Saat Ini
Leicester City promosi kembali ke Liga Premier di bawah asuhan Enzo Maresca musim lalu. Namun, di musim ini, performa mereka menurun drastis, hanya meraih dua kemenangan dari 12 pertandingan awal, sehingga terperosok di peringkat ke-16. Kehadiran Van Nistelrooy diharapkan dapat membawa perubahan besar, baik dalam hal performa tim di lapangan maupun suasana di ruang ganti. Van Nistelrooy dikabarkan telah menandatangani kontrak berdurasi 2,5 tahun dengan Leicester City. Dalam negosiasi, ia menuntut kepastian mengenai stabilitas posisinya, sebuah langkah yang mencerminkan keyakinannya untuk membangun proyek jangka panjang di klub ini. Manajemen Leicester memandang Van Nistelrooy sebagai figur yang mampu menyatukan kembali tim dan menghidupkan semangat para pemain. Visi ini sejalan dengan tujuan klub untuk bertahan di Liga Premier dan membangun fondasi yang lebih kuat untuk musim-musim mendatang. Baca Juga: Mbappe Membutuhkan Cinta dan Support Setelah Kekalahan Real Madrid dari LiverpoolTantangan dan Peluang ke Depan
Sebagai pelatih baru, Van Nistelrooy menghadapi sejumlah tantangan besar. Beberapa di antaranya meliputi:- Mengembalikan Kepercayaan Diri Pemain Setelah periode yang penuh tekanan di bawah Steve Cooper, pelatih baru perlu menciptakan atmosfer yang positif dan memotivasi pemain untuk tampil maksimal.
- Meningkatkan Performa Tim di Lapangan Dengan hanya dua kemenangan sejauh ini, Leicester memerlukan strategi taktis yang efektif untuk keluar dari zona degradasi.
- Memanfaatkan Transfer Januari Jendela transfer mendatang menjadi peluang penting bagi Van Nistelrooy untuk memperkuat skuad dengan mendatangkan pemain yang sesuai dengan filosofi permainannya.