WASHINGTON. Karier Mark Hurd sepertinya tidak akan stagnan pasca pengunduran dirinya sebagai CEO Hewlett Packard (HP). Sejumlah analis memprediksi, Hurd bakalan memiliki karier di perusahaan tertutup (private equity) dibandingkan dengan menjadi pimpinan di perusahaan terbuka atau publik. Sekadar mengingatkan, Hurd mengundurkan diri sebagai CEO HP pada 6 Agustus lalu akibat terlibat skandal dengan seorang wanita. Dalam pemeriksaan, Hurd juga terbukti menyelewengkan dana perusahaan untuk keperluan pribadinya. Steven Kaplan, profesor University of Chicago Booth School of Business, menilai pengalaman Hurd dalam memimpin HP selama delapan tahun membuatnya bisa mendapatkan tawaran untuk bekerja di sebuah perusahaan tertutup. "Pasti ada pasar bagi orang-orang yang memiliki talenta. Selama dia tidak melakukan kesalahan yang sama, dia akan menjadi incaran sejumlah private equity," jelasnya.
Mantan CEO HP masih punya karier di private equity
WASHINGTON. Karier Mark Hurd sepertinya tidak akan stagnan pasca pengunduran dirinya sebagai CEO Hewlett Packard (HP). Sejumlah analis memprediksi, Hurd bakalan memiliki karier di perusahaan tertutup (private equity) dibandingkan dengan menjadi pimpinan di perusahaan terbuka atau publik. Sekadar mengingatkan, Hurd mengundurkan diri sebagai CEO HP pada 6 Agustus lalu akibat terlibat skandal dengan seorang wanita. Dalam pemeriksaan, Hurd juga terbukti menyelewengkan dana perusahaan untuk keperluan pribadinya. Steven Kaplan, profesor University of Chicago Booth School of Business, menilai pengalaman Hurd dalam memimpin HP selama delapan tahun membuatnya bisa mendapatkan tawaran untuk bekerja di sebuah perusahaan tertutup. "Pasti ada pasar bagi orang-orang yang memiliki talenta. Selama dia tidak melakukan kesalahan yang sama, dia akan menjadi incaran sejumlah private equity," jelasnya.