Mantan Dirut angkat bicara soal riuh Bank Muamalat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hiruk pikuk upaya perbaikan kinerja PT Bank Muamalat Indonesia Tbk sebagai bank syariah pertama di Tanah Air masih bergulir. Hal ini bahkan sudah sampai dalam ranah perhatian dari Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun telah membeberkan beberapa upaya penyelamatan bank syariah pertama tersebut kepada pihak DPR.

Hanya saja, sampai saat ini belum ada titik terang mengenai arah perbaikan pionir bank syariah tersebut. Melihat hal tersebut, Mantan Direktur Utama Bank Muamalat Zainulbahar Noor pun angkat bicara.

Baca Juga: Tiga investor ikut mengajukan penawaran saham Jiwasraya Putra


Menurut kacamatanya, sampai saat ini situasi di Bank Muamalat masih baik-baik saja. Semisal, operasional bank masih berjalan secara normal hingga hari ini. Kalaupun saat ini sedang ramai tentang proses penguatan modal, hal tersebut dipandang Zainulbahar sebagai hal yang lumrah dalam sebuah bisnis.

"Oleh karena itu, menurut saya tidak perlu khawatir untuk bertransaksi atau menarik dana di Bank Muamalat," tegasnya dalam pesan singkat yang diterima Kontan.co.id, Kamis (21/11).

Apalagi, Zainulbahar menambahkan, pihak regulator yaitu OJK pada tanggal 14 November 2019 lalu sudah memberikan pernyataan mengenai adanya beberapa investor strategis yang berminat investasi di Bank Muamalat.

Pun, hingga saat ini hal itu masih berproses dengan tujuan untuk membantu kekurangan modal yang dialami oleh Bank Muamalat. "Saya juga yakin, manajemen terus berkoordinasi dengan OJK untuk menuntaskan proses ini," sambugnya.

Ia juga menambahkan, bahwa berdasarkan informasi yang diperolehnya, selama beberapa tahun terakhir ini manajemen perseroan telah berupaya untuk melakukan reprofiling bisnis.

Baca Juga: Bankir akui gap antara laju kredit dan DPK mulai menyempit

Salah satu upayanya yakni dengan lebih fokus masuk ke segmen ritel untuk mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). Hal ini menurut Zainulbahar mencerminkan tingkat kepercayaan nasabah yang masih tinggi terhadap Bank Muamalat.

Sebagai informasi saja, Zainulbahar merupakan Direktur Utama pertama di Bank Muamalat dengan masa kerja tahun 1991 hingga 1996. Setelah itu, sejak 1996-2006 lalu Ia masih menjabat sebagai Komisaris di Bank Muamalat.

Ia juga merupakan salah satu anggota yang terlibat dalam pendirian Bank Muamalat bersama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di tahun 1991.

Kini, Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dengan masa jabatan 2015-2020.

Baca Juga: Bank Indonesia tahan suku bunga acuan di level 5%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi