JAKARTA. Mantan Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Hardiyono Saroso ditarik kembali ke Markas Besar Angkatan Darat di Jalan Veteran Jakarta pusat. Penarikan tersebut berhubungan dengan serangan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ke Lapas Cebongan. Para anggota Kopassus itu berada di bawah tanggung jawab Hardiyono. "(Saya di sini) Bantu-bantu pak KASAD. (Tugasnya) Tidak tahu. Tanya pak KASAD itu," ujar Hardiyono ketika ditemui di Mabes TNI AD, Selasa (9/4). Hardiyono mengatakan ia telah melakukan serah terima jabatan (Setijab) kemarin. Ia mengatakan peristiwa sertijab merupakan hal biasa. Sebab menurutnya, selama ini ia memegang jabatan tidak terlalu lama, hanya sekitar tujuh bulan atau sembilan bulan. Mengenai peristiwa penyerangan Lapas Cebongan, Hardiyono menyatakan itu merupakan tanggungjawabnya sebagai komandan. Pencopotan dari jabatannya menurutnya merupakan bagian evaluasi dari KASAD Pramono Edhie Wibowo.
Mantan Pangdam Diponegoro ditarik ke Mabes AD
JAKARTA. Mantan Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Hardiyono Saroso ditarik kembali ke Markas Besar Angkatan Darat di Jalan Veteran Jakarta pusat. Penarikan tersebut berhubungan dengan serangan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ke Lapas Cebongan. Para anggota Kopassus itu berada di bawah tanggung jawab Hardiyono. "(Saya di sini) Bantu-bantu pak KASAD. (Tugasnya) Tidak tahu. Tanya pak KASAD itu," ujar Hardiyono ketika ditemui di Mabes TNI AD, Selasa (9/4). Hardiyono mengatakan ia telah melakukan serah terima jabatan (Setijab) kemarin. Ia mengatakan peristiwa sertijab merupakan hal biasa. Sebab menurutnya, selama ini ia memegang jabatan tidak terlalu lama, hanya sekitar tujuh bulan atau sembilan bulan. Mengenai peristiwa penyerangan Lapas Cebongan, Hardiyono menyatakan itu merupakan tanggungjawabnya sebagai komandan. Pencopotan dari jabatannya menurutnya merupakan bagian evaluasi dari KASAD Pramono Edhie Wibowo.