JAKARTA. Jenazah mantan Panglima TNI Feisal Tanjung dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Pemakaman dipimpin Wakil Presiden Boediono. Hal itu diungkapkan salah seorang wakil keluarga Feisal, Anting Nasution, di rumah duka, Senin (18/2). Pemakaman ini akan dilakukan secara militer. Di mata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Panglima TNI di Era Pemerintahan Soeharto ini sangat gigih dalam memajukan tentara nasional. Tindakannya langsung turun ke bawah dalam mendidikan dan melatih para yuniornya membawa situasiĀ yang baik di jajaran tubuh TNI. Pasalnya ia menggunakan merid sistem dimana yang berprestasi mendapat peluang yang lebih besar untuk maju.Menurut SBY, almarhum sudah menjalankan tugas-tugas pertempuran sejak masih usia muda, sejak masih di jajaran kopassus. Setelah itu, Feisal terlibat dalam jajaran pemerintahan di penghujung pemeirantahan orde baru. Berdasarkan catatan dari situs resmi kepresidenan, Mendiang Feisal Tanjung lahir di Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada 17 Juni 1939. Ia wafat pada Senin (18/2) pukul 06.25 WIB di Rumah Sakit Siloam, Jakarta. Jenazah akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, setelah disemayamkan di rumah duka.Semasa hidupnya, mendiang Feisal Tanjung merupakan Panglima ABRI pada tahun 1993 hingga 1998. Ia juga pernah menjadi menteri koordinator bidang politik dan keamanan pada 14 Maret hingga 21 Mei 1998, pada masa pemerintahan Presiden ke-2 RI Soeharto, dan kemudian menduduki jabatan yang sama sejak 21 Mei 1998-26 Oktober 1999 pada pemerintahan Presiden ke-3 RI BJ Habibie.Karir militer Feisal Tanjung diawali sebagai Komandan Peleton 1 Kompi 2 Kodam XV/Pattimura, Komandan Kompi RPKAD, Komandan Dan Group I RPKAD, dosen Sesko TNI AD pada tahun 1972, Kepala Staf Brigif Linud 17 Kostrad, Komandan Brigif Linud 17 Kostrad, dan Asisten Operasional Kepala Staf Kostrad.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mantan Panglima TNI itu dimakamkan di Kalibata
JAKARTA. Jenazah mantan Panglima TNI Feisal Tanjung dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Pemakaman dipimpin Wakil Presiden Boediono. Hal itu diungkapkan salah seorang wakil keluarga Feisal, Anting Nasution, di rumah duka, Senin (18/2). Pemakaman ini akan dilakukan secara militer. Di mata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Panglima TNI di Era Pemerintahan Soeharto ini sangat gigih dalam memajukan tentara nasional. Tindakannya langsung turun ke bawah dalam mendidikan dan melatih para yuniornya membawa situasiĀ yang baik di jajaran tubuh TNI. Pasalnya ia menggunakan merid sistem dimana yang berprestasi mendapat peluang yang lebih besar untuk maju.Menurut SBY, almarhum sudah menjalankan tugas-tugas pertempuran sejak masih usia muda, sejak masih di jajaran kopassus. Setelah itu, Feisal terlibat dalam jajaran pemerintahan di penghujung pemeirantahan orde baru. Berdasarkan catatan dari situs resmi kepresidenan, Mendiang Feisal Tanjung lahir di Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada 17 Juni 1939. Ia wafat pada Senin (18/2) pukul 06.25 WIB di Rumah Sakit Siloam, Jakarta. Jenazah akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, setelah disemayamkan di rumah duka.Semasa hidupnya, mendiang Feisal Tanjung merupakan Panglima ABRI pada tahun 1993 hingga 1998. Ia juga pernah menjadi menteri koordinator bidang politik dan keamanan pada 14 Maret hingga 21 Mei 1998, pada masa pemerintahan Presiden ke-2 RI Soeharto, dan kemudian menduduki jabatan yang sama sejak 21 Mei 1998-26 Oktober 1999 pada pemerintahan Presiden ke-3 RI BJ Habibie.Karir militer Feisal Tanjung diawali sebagai Komandan Peleton 1 Kompi 2 Kodam XV/Pattimura, Komandan Kompi RPKAD, Komandan Dan Group I RPKAD, dosen Sesko TNI AD pada tahun 1972, Kepala Staf Brigif Linud 17 Kostrad, Komandan Brigif Linud 17 Kostrad, dan Asisten Operasional Kepala Staf Kostrad.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News