Mantan pejabat KPK jadi Dirjen Pemasyarakatan



JAKARTA. Handoyo Sudrajat terpilih menjadi Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas) menggantikan M Sueb. Pengangkatan Handoyo sesuai dengan Keputusan Presiden nomor 129/M tahun 2013 pada 4 November 2013. "Pada 4 November 2013, Presiden menyetujui Pak Handoyo yang insya Allah memimpin Dirjen Pas ke depan," kata Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di Gedung Kemenhuk dan HAM, Jumat (8/11/2013). Handoyo bukan berasal dari internal Kemenhuk dan HAM. Dia mengaku akan melihat masalah di Lembaga Pemasyarakatan (lapas) lebih dalam. "Saya harus belajar banyak. Minta masukan dan dukungan, mempelajari permasalahan dan buat skala prioritas. Saya hanya bisa janjikan bekerja sebaik-baiknya," kata Handoyo. Handoyo telah melewati proses seleksi sebelumnya, yaitu tes tertulis hingga wawancara. Menhuk dan HAM kemudian mengusulkan dua nama kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yaitu Handoyo dan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Ambeg Paramartha. Handoyo kemudian terpilih dan akan dilantik pada Selasa (12/11/2013). Handoyo merupakan lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Pria kelahiran Magelang pada 1956 ini meniti karier di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, dengan jabatan tertinggi adalah Kasubdit di Deputi Investigasi BPKP. Mulai 2005, dia meniti karier di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di KPK, Handoyo memulai karier sebagai Direktur Pengaduan Masyarakat, kemudian dipromosikan menjadi Deputi Bidang Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat KPK. Setelah itu, Handoyo sempat menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pencegahan KPK, Plt Deputi Penindakan KPK, dan Plt Sekretaris Jenderal KPK. Terkait pemasyarakatan, Handoyo mengajukan tiga solusi untuk membenahi karut-marut institusi pemasyarakatan. Solusi itu adalah kajian ulang atas regulasi dan prosedur operasional standar yang berdampak dari hulu sampai hilir permasalahan. Lalu, pembenahan manajemen sumber daya manusia, dimulai dari rekrutmen, pembinaan, pengembangan, sampai masa pensiun. Terakhir, penataan sarana dan prasarana. Handoyo dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan pekerja keras. Oleh bawahannya, ia dikenal sebagai pemimpin yang selalu ikut terjun ke lapangan. Dari LHKPN per Mei 2010, harta kekayaan Handoyo yang berupa harta tidak bergerak diketahui sebesar Rp 214,652 juta berupa tanah dan bangunan di Jakarta Timur. Adapun harta bergerak yang dimilikinya antara lain dua mobil dan beberapa benda lain senilai Rp 396,343 juta. Dia tercatat masih memiliki utang Rp 250 juta. (Dian Maharani/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dikky Setiawan