KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jimmy Carter, mantan Presiden Amerika Serikat dengan usia terpanjang, merayakan ulang tahunnya yang ke-100 pada hari Selasa 1Oktober 2024 di kampung halamannya di Plains, Georgia. Carter, yang saat ini dalam perawatan paliatif di rumahnya, merupakan presiden tertua dan dengan masa hidup terpanjang dalam sejarah AS. Meskipun masa jabatannya hanya satu periode, ia meninggalkan warisan yang kuat dalam memperjuangkan hak asasi manusia dan karya kemanusiaan. Jason Carter, cucu Jimmy Carter, menyatakan bahwa warisan kakeknya yang kompleks pada dasarnya berakar pada keyakinan untuk menjalankan perintah mencintai sesama.
Baca Juga: Mantan Presiden AS Jimmy Carter Mulai Menerima Perawatan Rumah Sakit "Dia menggunakan rasa hormat untuk mengatakan kebenaran, mempromosikan hak asasi manusia, dan bekerja sama dengan orang-orang yang paling membutuhkan di seluruh dunia," katanya dalam wawancara dengan stasiun berita 11Alive. Meski tidak menghadiri acara ulang tahun secara langsung, perayaannya ditandai dengan konser di Atlanta, di mana beberapa mantan presiden AS mengirimkan pesan video untuk memuji karya Carter. Rekaman konser ini dijadwalkan untuk ditayangkan pada malam hari di AS. Setahun setelah meninggalkan Gedung Putih, Carter mendirikan Carter Center, sebuah organisasi amal yang menjalankan berbagai program global. Salah satu pencapaiannya adalah hampir memberantas penyakit cacing guinea di seluruh dunia. Baca Juga: Mantan Ibu Negara AS Rosalynn Carter Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun Carter juga aktif dalam Habitat for Humanity, sebuah organisasi global yang membangun rumah untuk masyarakat kurang mampu, hingga usia 90-an. Atas kontribusinya dalam negosiasi perdamaian dan kampanye hak asasi manusia, Carter dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2002. Salah satu aspek yang membedakan Carter adalah sikapnya yang berani melawan norma politik AS, terutama terkait kebijakan Israel di wilayah pendudukan Palestina.