JAKARTA. Partai Golkar mengakui masyarakat Indonesia masih merindukan orde baru serta Presiden Soeharto. Namun hal itu tidak berlaku bagi eks tahanan politik, Bedjo Untung. Ditemui di Gedung DPR, Bedjo yang bersama rekan-rekannya merupakan korban kasus 1960-1965 mengatakan Soeharto adalah penjahat negara. "Saya mau bilang. Dia penjahat negara, sudah merusak membunuhi teman-teman saya, 500 ribu korban. Saya representasi korban penjahat 65. Kalau disebut lebih enak, memutarbalikkan fakta, nyawa sangat murah pada masa orde baru," kata Bedjo di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/2/2014).
Mantan tapol anggap Soeharto penjahat negara
JAKARTA. Partai Golkar mengakui masyarakat Indonesia masih merindukan orde baru serta Presiden Soeharto. Namun hal itu tidak berlaku bagi eks tahanan politik, Bedjo Untung. Ditemui di Gedung DPR, Bedjo yang bersama rekan-rekannya merupakan korban kasus 1960-1965 mengatakan Soeharto adalah penjahat negara. "Saya mau bilang. Dia penjahat negara, sudah merusak membunuhi teman-teman saya, 500 ribu korban. Saya representasi korban penjahat 65. Kalau disebut lebih enak, memutarbalikkan fakta, nyawa sangat murah pada masa orde baru," kata Bedjo di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/2/2014).